.webp)
Dua orang warga Dusun Ngelo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman menjadi korban penembakan. Diduga pelakunya merupakan pencuri yang sedang dikejar oleh warga. Polisi pun mencari jenis senjata dan siapa pemiliknya.
Kapolsek Ngaglik Kompol Tri Adi Hari Sulistia membenarkan kejadian penembakan yang mengakibatkan dua warga terluka. Diduga pelaku merupakan pencuri yang dikejar oleh warga.
"Iya benar (ada kejadian penembakan). Dugaannya dilakukan oleh pencuri yang sedang dikejar warga," ungkap Tri Adi saat dihubungi wartawan, Senin (4/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban penembakan diketahui bernama Bimo Kurniawan (25) dan Haryadi (39). Keduanya mengalami luka tembak di bagian tangan dan kaki.
"Keduanya mengalami luka tembak masing-masing satu kali. Satu korban terkena luka di sela-sela jari tangan dan satu lagi luka tembak tembus di bagian kaki," ungkapnya.
Tri Adi menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (3/5) sekitar pukul 01.30 dini hari. Adapun kronologi kejadian tersebut berawal dari adanya dugaan pencurian di wilayah Dusun Ngelo.
"Saat itu warga meminta pelaku untuk berhenti, namun justru malah nekat maju terus. Warga pun berteriak maling," ujarnya.
Warga kemudian berusaha untuk mengejar pelaku. Kedua korban juga ikut untuk menghentikan pelaku dengan cara menghadang.
"Dari keterangan saksi, saat kedua korban ini berusaha menghadang. Tiba-tiba mendengar suara letusan, lalu keduanya merasa kesakitan," jelasnya.
"Warga yang mengetahui kedua korban kesakitan kemudian membawa mereka ke rumah sakit," lanjutnya.
Simak juga video 10 Orang Tewas dalam Penembakan Brutal di Kanada:
Tri mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan barang bukti berupa proyektil peluru yang diduga dipakai pelaku untuk menembak korban.
"Memang kami temukan proyektil saat olah TKP," ungkapnya.
Kendati demikian, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan proyektil tersebut berasal dari senjata jenis apa. Sempat beredar informasi yang menyebut jika jenis proyektil itu berasal dari senjata milik Polri.
"Kami belum bisa pastikan apakah senjata itu milik anggota, atau senjata organik. Saat ini masih kami periksa saksi-saksi," bebernya.
Guna memastikan jenis proyektil dan senjata apa yang digunakan oleh pelaku, pihaknya telah mengirim proyektil itu ke Labfor Semarang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Untuk proyektilnya sudah kami kirim ke Labfor Semarang," tutupnya.
