Hasil Rapid Test Reaktif, 6 Tenaga Medis Puskesmas di Bantul Diisolasi

Hasil Rapid Test Reaktif, 6 Tenaga Medis Puskesmas di Bantul Diisolasi

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 01 Mei 2020 18:13 WIB
Poster
Ilustrasi. Foto: Edi Wahyono
Bantul -

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso menyebut ada 6 tenaga kesehatan (nakes), serta 1 tenaga non-kesehatan di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Bantul yang hasil rapid diagnostic test (RDT) reaktif. Saat ini mereka sudah diisolasi untuk diambil selanjutnya dites swab.

"Saat ini tercatat ada 6 nakes dan 1 tenaga non-kesehatan yang hasil rapid test-nya positif," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (1/5/2020).

Pria yang kerap disapa dr Oki ini melanjutkan, saat ini, 7 orang tersebut telah menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Khusus COVID-19, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Selanjutnya mereka akan menjalani uji swab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan yang sudah dilaksanakan adalah mengisolasikan teman-teman tersebut ke RSL. Selanjutnya akan dilakukan swab test untuk penegakkan diagnosa," ujar Oki.

Pasalnya, rapid test adalah deteksi dini untuk mendeteksi munculnya antibodi tubuh terhadap penyakit tertentu. Sedangkan macam virus Corona lebih dari satu macam.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Oki menjelaskan bahwa para pasien tersebut berasal dari beberapa Puskesmas di Kabupaten Bantul. Meski begitu pelayanan kesehatan di Puskesmas tempat para pasien ini bekerja tetap berjalan.

"Untuk 6 nakes dan 1 tenaga non-kesehatan tersebut ada di beberapa Puskesmas di Bantul, sedangkan untuk puskesmas tetap berjalan pelayanannya. Karena untuk tracing di lingkungan karyawan Puskesmas sendiri juga sudah dilakukan," ucapnya.

Menyoal penyebab 7 orang tersebut terpapar virus Corona, Oki menduga karena melakukan kontak dengan pelaku perjalanan. Mengingat saat ini Puskesmas melakukan screening kepada masyarakat yang usai kembali dari daerah terpapar virus Corona.

"Untuk riwayat penularan dugaan sementara, sekali lagi dugaan sementara adalah (karena) kontak pada saat melakukan screening rapid test pada pelaku perjalanan," ucapnya.

"Karena saat ini Puskesmas giat untuk screening para pelaku perjalanan yang dari daerah terjangkit atau pun dari klaster-klaster yang ada," imbuh Oki.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads