Keluarga Pasien Ternyata Kena Corona, Ini Hasil Swab 41 Nakes RS Sardjito

Keluarga Pasien Ternyata Kena Corona, Ini Hasil Swab 41 Nakes RS Sardjito

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 15:20 WIB
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, (29/1/2019)
RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta (Ristu Hanafi/detikcom)
Sleman -

Sebanyak 53 orang yang terdiri atas dokter, perawat, pramuhusada, dan cleaning service di RSUP Dr Sardjito menjalani tes swab setelah ada keluarga pasien yang ternyata kena virus Corona atau COVID-19. Hasil tes swab 41 orang di antaranya dinyatakan negatif.

"Hasil swab yang telah keluar pada Rabu (29/4) sore, didapatkan hasil swab sebanyak 41 dinyatakan negatif, termasuk dokter spesialis dan dokter peserta didik," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Banu Hermawan dalam keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).

Tes swab tersebut dilaksanakan pada Senin (27/4) dan Selasa (28/4). Setelah dinyatakan negatif virus Corona, 41 tenaga kesehatan ini bisa kembali bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"32 di antara 5 spesialis dan residen, sisanya perawat dan tenaga medis lain," lanjutnya.

Untuk hasil swab 12 nakes lainnya, kata Banu, masih diproses hingga saat ini. Mereka kini masih melakukan isolasi mandiri di rumah.

ADVERTISEMENT

"Yang 12 masih menunggu hasil dan saat ini masih isolasi mandiri. Kondisinya juga baik," bebernya.

Banu menjelaskan tenaga kesehatan itu sebenarnya bukan tim yang secara langsung menangani pasien khusus virus Corona di RSUP Sardjito. Namun, awalnya mereka bersinggungan dengan pasien kanker dan keluarga dari pasien tersebut. Hingga akhirnya diketahui keluarga yang beberapa kali menunggui pasien itu ternyata positif virus Corona.

Simak juga video COVID-19 Diprediksi Mereda Bulan Juni, Apa Kata Dokter di Lapangan?:

"Tindakan ini (swab) diambil karena adanya keterangan yang terlambat disampaikan oleh keluarga pasien kepada tim medis saat menjalani rawat inap. Pasien tersebut awalnya dirawat inap dengan keluhan penyakit bawaan non-COVID-19," ucapnya.

Banu pun meminta para pasien yang berobat agar bersikap terbuka.

"Bagi pasien yang berobat, kami mohon mengungkapkan apa adanya tentang dirinya dan kondisi di sekitar saat periksa. Ini akan memperlancar tim medis mengambil tindakan tepat bagi pengobatan pasien sendiri," pintanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 53 tenaga medis di RSUP Dr Sardjito harus menjalani swab test. Pasalnya, ada keluarga pasien yang tidak jujur ternyata terjangkit virus Corona.

Banu Hermawan menceritakan awal mula dilakukannya tes swab ini setelah ada pasien masuk dengan diagnosis penyakit kanker. Namun pihak Sardjito tetap melakukan rapid test terhadap pasien tersebut.

"Sebelum masuk, pasien ini kami lakukan rapid test dulu. Rapid test pertama diketahui hasilnya tidak reaktif (negatif)," kata Banu saat dihubungi wartawan, Kamis (30/4).

Banu menjelaskan, karena rapid test hasilnya negatif, rumah sakit melakukan perawatan sebagai pasien non-orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien pun ditunggu oleh suaminya.

"Saat berada di rumah sakit, pasien ini ditunggui oleh suaminya. Namun beberapa hari, mendadak suaminya tidak terlihat menunggu di rumah sakit," ucapnya.

Pasien akhirnya ditunggui oleh anaknya. Perawat pun menaruh curiga dan bertanya kepada sang anak terkait kondisi ayahnya.

"Anaknya menjawab, katanya bapaknya ada di RSUD Sleman karena rapid test hasilnya positif dan dilanjut swab juga dengan hasil positif," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads