Jumlah orang dalam pantauan (ODP) maupun orang tanpa gejala (OTG) dan pelaku perjalanan dari area terdampak (PPAT) penghuni selter di Sleman terus bertambah. Tercatat ada 32 orang yang menghuni Asrama Haji Yogyakarta dan tiga orang menghuni Rusunawa Gemawang.
"Total jumlah warga penghuni dua selter tersebut 35 orang," kata juru bicara Satgas COVID-19 Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Rabu (29/4/2020).
Perempuan yang akrab disapa Evie itu mengatakan total peserta karantina yang ditangani sebanyak 56 orang. Namun sebagian sudah menjalani masa karantina atau ada yang sudah dijemput keluarga masing-masing.
"Ada sembilan penghuni yang selesai karantina. Selain itu, 12 orang yang sempat ditolak warga sudah dijemput keluarga untuk karantina di desa masing-masing," jelasnya.
Evie merinci mereka yang isolasi di Asrama Haji ditempatkan di dua gedung.
"Rinciannya, sebanyak 25 orang ditempatkan di Gedung Muzdalifah dan tujuh orang di Gedung Madinah," jelasnya.
Evie menjelaskan, selain dua selter itu, Sleman juga menyiapkan Balai PMD Kemendagri, Kecamatan Kalasan, sebagai tempat isolasi. Namun sampai saat ini gedung tersebut belum bisa digunakan.
"Balai PMD Kalasan masih digunakan untuk kegiatan. Karena itu, kami belum bisa menggunakan gedung tersebut untuk selter. Maka dari itu, sebagai alternatif, kami gunakan Rusunawa Gemawang untuk menampung ODP, OTG/PPAT yang masuk ke Sleman," pungkasnya.