Bidan Pemilik Kos Angkat Bicara, Bantah Usir 3 Perawat RSUD Solo

Bidan Pemilik Kos Angkat Bicara, Bantah Usir 3 Perawat RSUD Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 13:57 WIB
Bidan pemilik kos Siti Mutmainah memberikan keterangan
Foto: Bidan pemilik kos Siti Mutmainah memberikan keterangan didampingi Camat Grogol (tengah) dan suaminya (kiri) / Bayu Ardi-detikcom
Solo -

Bidan pemilik kos di Grogol, Sukoharjo tempat tiga perawat RSUD Bung Karno (RSBK) Solo mengelak disebut melakukan pengusiran. Namun, pemilik kos bernama Siti Mutmainah itu membenarkan jika meminta tiga perawat itu pindah melalui pesan WhatsApp.

"Dengan berat hati kami mohon mbak-mbak pindah ke tempat yang lebih aman, untuk keamanan bersama. Dan balasannya, 'ya bu, nggak apa-apa, nanti barangnya kami ambil'. Tidak ada pemaksaan," kata Siti Mutmainah di kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (28/4/2020).

Siti mengaku memiliki dasar untuk meminta ketiga perawat pindah. Utamanya bahwa suami Siti mengalami gangguan kesehatan yang menuntut tidak boleh stres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi suami saya mengalami sakit sejak tahun lalu, dan kondisinya ngedrop jika mengalami stres," terangnya.

Siti menyebut ketakutan suaminya juga beralasan. Salah satunya terkait alasan para perawat itu tinggal di indekos milik mereka.

ADVERTISEMENT

Dia lalu menceritakan salah seorang perawat berinisial I yang sudah delapan bulan tinggal di sana. Kemudian pada 22 April menyusul perawat berinisial R, lalu disusul perawat S yang belum sempat menempati kamarnya.

R ingin tinggal di kos beralasan rumahnya berada di Boyolali. Dia takut jika saat pulang malam menjadi korban kejahatan.

"Tapi saat dimintai identitas, ternyata rumahnya mbak R hanya di Panularan, Laweyan. Itu membuat kami tanda tanya. Kok ngekos? Itu saya dengan bapak hanya bertanya-tanya," ujarnya.

Kekhawatiran selanjutnya berawal dari adanya informasi bahwa RSBK sudah tidak lagi membuka pelayanan reguler. RSBK kini hanya melayani pasien COVID-19.

"Suami saya tahu itu dan membuat panik. Saya diminta mengimbau teman-teman perawat untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Saya berikan WA, tidak ada paksaan, tidak ada pengusiran, kami sudah bicara baik-baik," jelasnya.

Siti mengaku paham bagaimana perawat telah melakukan prosedur, tetapi dia tetap tidak bisa menenangkan suaminya. Karena alasan kesehatan, Siti akhirnya berat hati meminta mereka pergi.

"Terlepas dari profesi saya sebagai bidan, saya juga adalah seorang istri," cetus Siti.

Akhirnya para perawat tersebut mengemasi barang-barang mereka dan dibawa ke tempat tinggal sementara di RSBK. Mereka dijemput dengan ambulans dan sebuah mobil lain.

Di saat itulah ada petugas RSBK yang memvideo proses pemindahan barang-barang itu. Video tersebut akhirnya ramai diperbincangkan di media sosial.

"Saat itu kami keluarga diwakili bapak, sudah berterima kasih dan meminta maaf kepada anak-anak kos dan dari pihak manajemen RS Bung Karno. Jadi tidak ada maksud kami mengusir. Kami sudah bilang ke anak-anak untuk keamanan bersama, cari tempat yang lebih aman buat mereka," kata Siti.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads