Wacana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Tengah masih dibahas. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengkaji penerapannya untuk Semarang Raya.
"Besok rapat dengan Semarang Raya jadi ada Kendalnya dan Demaknya," kata Ganjar di kantornya, Kamis (23/4/2020).
Ganjar mengatakan hingga saat ini baru Kota Tegal yang menerapkan PSBB, sedangkan Kota Semarang sedang didorong untuk menerapkannya juga. Namun hal ini masih dikaji karena berpengaruh dengan daerah lain yang berbatasan yaitu Kendal dan Demak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, ada ribuan pekerja dari Kendal dan Demak yang datang di Kota Semarang setiap harinya. Kebanyakan dari mereka bekerja di kawasan industri yang ada di Kota Semarang. Maka Ganjar juga akan berkoordinasi dengan pengusaha di kawasan industri.
"Ada beberapa skenario. Pertama adalah kawasan industri yang padat dan rawan bersinggungan jaraknya dan sebagainya, kalau iya mereka sepakati dan bisa atur tidak akan PSBB. Perusahaan padat karya ini oke tidak ada PSBB, tapi jarak anda atur, antre anda atur, masker anda atur, tempat cuci tangan atur, thermal gun siapkan, kalau tidak bisa ya kita PSBB," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar meminta Kota Semarang untuk mengkaji pengajuan PSBB untuk mencegah penyebaran virus Corona. Hal itu karena Kota Semarang sudah masuk zona merah dan aktivitas keramaian masih terjadi.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi juga sudah menyatakan sedang menghitung dan mengkaji hal itu karena jika PSBB dilakukan maka akan berpengaruh pada daerah perbatasan di sekitarnya.