Takmir Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta memastikan kegiatan masjid saat Bulan Ramadhan tetap ada. Hanya saja kegiatan yang sifatnya berkumpul ditiadakan.
"Kegiatan yang sifatnya berkumpul ditiadakan. Bukan berati Masjid Gedhe Kauman tidak ada kegiatan, tapi berlangsung cuma yang sifatnya berkumpul itu yang tidak ada," ujar Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman, Azman Latif saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4/2020).
"Jadi, kegiatan tidak libur total, tidak. Kita cuma menghindari perkumpulan, yang mungkin bisa membahayakan jamaah itu sendiri," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jokowi Larang Mudik, FX Rudy: Terlambat! |
Dia mencontohkan kegiatan seperti pengajian maupun tadarus tetap ada. Hanya saja formatnya berbeda.
"Misalnya pengajian tetap, tapi (disiarkan) lewat sound dan radio Saka FM yang kami miliki, kita siarkan rutin sehari tiga kali. Sehabis subuh, jelang buka puasa dan setelah salat Isya," jelasnya.
"Tadarus juga kita selenggarakan lewat zoom, sudah dua kali uji coba. Bisa diikuti 100 peserta," lanjutnya.
Masjid Gedhe Kauman juga setiap tahun mengadakan takjilan. Tahun ini pun juga tetap menyediakan takjilan hanya saja sistemnya diantar ke rumah warga.
"Takjilan tetap diselenggarakan tapi kita yang antar ke rumah jamaah, rumah warga. Jadi, untuk hari-hari awal Ramadhan kami sediakan 1.500 porsi yang sebagian besar akan kita distribusi langsung ke rumah warga," bebernya.
Selain untuk warga, pihaknya juga menyediakan jatah takjil untuk mereka yang datang ke masjid. Pihaknya pun siap untuk menerapkan protokol kesehatan bagi jamaah yang ke masjid untuk mengambil takjil.
"Barangkali ada yang butuh dan datang ke masjid, tetap kita sediakan (takjil) di halaman, dengan menerapkan protokol kesehatan, supaya tidak terjadi antrean yang membahayakan," tuturnya.
Selain takjil, Masjid Gedhe Kauman juga membagi bekal untuk sahur. Setidaknya ada 454 paket dalam bentuk sembako yang sudah dibagikan hari ini.
"Hari ini kami juga membagi bekal untuk sahur bagi warga. Sejumlah 454 paket sembako. Ini mudah-mudahan masih berlangsung lagi saat memasuki bulan Ramadhan, semisal bekal ini tidak cukup untuk sebulan. Insyaallah masih akan kita lakukan lagi," katanya.
Azam menuturkan, jumlah paket sembako yang dibagikan ke warga bisa saja bertambah. Sebab, dalam masa pandemi Corona ini banyak masyarakat yang terdampak.
"Angkanya berpotensi tambah ya ke depan, sesuai perkembangan. Karena ini kan bukan hanya untuk warga miskin, tetapi juga warga terdampak, yang kadang kita menemukan sehari-hari keluarga itu mampu, tapi karena terdampak dan tidak bisa lagi bekerja, itu juga kita berikan bekal," tutupnya.