Seorang ibu rumah tangga di Kota Semarang, Nunki Herwanti (34) akhirnya bisa memeluk dua buah hati dan suaminya. Ia dinyatakan sembuh setelah lebih dari sebulan mengisolasi diri karena positif virus Corona (COVID-19).
Ibu yang sedang hamil lima bulan anak ketiga itu sempat bercerita lewat sambungan video kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan diunggah di YouTube. Hari ini Nunki dinyatakan sembuh dan bisa melepas rindu kepada keluarganya.
"Isolasi sampai tadi siang, dinyatakan negatif, keluar bisa peluk anak," kata Nunki saat dihubungi wartawan, Selasa (21/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nunki pun menceritakan awal dirinya merasakan gejala Corona yaitu tanggal 16 Maret 2020 lalu. Saat itu ia mengalami gejala batuk pilek, namun Nunki tidak mau menganggap remeh dan langsung mengisolasi diri di kamar.
"Dari awal gejala sudah langsung isolasi diri karena tidak mau anggap itu flu biasa. Setelah timbul sesak napas hari keempat dan demam hari kelima dan keenam, mulai curiga langsung ke UGD RS Kariadi," jelasnya.
Setelah itu ia melanjutkan isolasi diri di rumah. Meski masih satu atap dengan anak-anak dan suami, Nunki mengaku hanya bisa melihat dan tetap gigih mengisolasi diri demi keluarga agar tidak tertular. Keluarga Nunki juga sudah di tes dan hasilnya negatif.
"Instruksi pihak Kariadi memang isolasi mandiri di rumah karena gejala ringan, tinggal batuk tidak ada sesak. Tapi tetap dipantau tiap hari, dipantau by WA," jelasnya.
Selama mengisolasi diri, Nunki menghabiskan waktu dengan menonton drama Korea kegemarannya. Ia juga berusaha menghindari pemberitaan soal Corona agar tidak drop.
"Iya (nonton drama Korea), biar happy. Selama isolasi saya tidak pernah baca ataupun nonton berita tentang COVID, karena saya merasa itu cuma bikin panik dan takut. Kalau sudah gitu, imun terus turun," ujarnya.
Selain itu aktivitas lainnya yaitu berjemur di halaman belakang dan ke kamar mandi. Ia menegaskan selalu membersihkan barang-barang di kamar mandi yang disentuh dengan disinfektan.
"Saya di kamar sendiri kecuali berjemur di halaman belakang, di toilet ya harus pakai masker tiap langkah keluar kamar. Setiap kali habis pakai kamar mandi saya lap disinfektan semuanya, gagang pintu, keran. Harus bisa jaga diri untuk orang lain, memastikan mereka aman," tegasnya.
Nunki mengaku bersyukur karena orang-orang di sekitarnya memberikan semangat, termasuk para tetangga. Sejak mengisolasi diri hingga kemarin para tetangga mengirimkan makanan untuknya.
"Tetangga luar biasa positif banget (dukungannya). Saya tidak mengira, awal mau ngomong ke ketua paguyuban sudah persiapan mental kemungkinan terburuk, ternyata jauh dari ekspektasi. Mereka bahkan tiap hari kasih makan sampai kemarin," kata warga perumahan di Gunungpati, Semarang itu.
"Saya berharap warga lain bisa mencontoh, bahwa di saat ini rasa kemanusiaan dibutuhkan," imbuhnya.
Tepat di Hari Kartini, Nunki mendapat kabar gembira, ia dinyatakan sembuh. Selama masa isolasi, setidaknya Nunki sudah menjalani lima kali tes swab, dan setiap kali tes ia berangkat seorang diri dengan mobil pribadi.
"Saya masih beruntung, masih bisa lihat mereka (keluarga) di rumah walau tidak bisa nyentuh (saat diisolasi). Saya tidak mau mengeluh, saya bersyukur diberi kesempatan sembuh," ujarnya.
Sementara itu terkait kemungkinan ia tertular, Nunki tidak bisa memastikan karena kegiatannya sebenarnya hanya di rumah dan mengantar anak ke sekolah. Ia menduga ia tertular dari uang karena sebelum terasa gejala ia sempat bertransaksi untuk belanja.
"Kalau tertular pasti dari mana tidak ada yang tahu. Kita cuma bisa mengira-ira, tertular kan lima hari sebelum gejala, ya cuma antar jemput orang terus belanja, ya dugannya dari uang belanjaan karena salah saya tidak langsung cuci tangan. Saya berharap kesalahan saya tidak dilakukan orang lain," katanya.
Nunki mungkin memang hanya ibu rumah tangga biasa. Namun dia merupakan pahlawan untuk keluarganya karena sigap menanggap gejala dan dengan sadar diri mengisolasi diri dan periksa, sehingga anggota keluarganya tidak tertular.