Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Rembang dilaporkan meninggal dunia. Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 61 tahun ini, sudah melakukan tes swab dan belum diketahui hasil tesnya.
"Pasien PDP itu belum tentu meninggal karena virus corona, mengingat pemeriksaan sampel cairan hidung dan mulutnya belum diterima hingga kini. Pasien memiliki riwayat penyakit penyerta," kata Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/4/2020).
Arief menyebut pasien lansia itu masuk ke RSUD dr R Soetrasno Rembang pada Rabu (15/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Pasien ini dirujuk dari RSI Arafah Rembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien menunjukkan gejala sesak dan nyeri ulu hati. Yang bersangkutan tetangga dengan PDP meninggal asal desa yang sama namun beda RT, tidak ada kontak dengan yang bersangkutan ataupun bepergian keluar kota," urainya.
Pasien yang bersangkutan sudah dilakukan rapid test antibodi dengan hasil reaktif. Sehingga pasien lansia ini ditetapkan sebagai PDP Corona yang kemudian ditindaklanjuti dengan tes swab.
"Rapid test ini untuk antibodi, bukan rapid test untuk penetapan positif ataupun negatif COVID-19. Hasil rapid testnya menunjukkan reaktif, sehingga dia ditetapkan sebagai PDP, untuk memastikan pasien positif atau negatif Corona harus dilakukan tes swab yang dikirim ke Yogyakarta. Nah pasien ini sudah di tes swab tinggal menunggu hasilnya," paparnya.
Meski begitu, penanganan dan pemakaman jenazah diperlakukan sesuai protap COVID-19. Hingga saat ini total ada empat PDP yang meninggal dan 18 orang dinyatakan negatif COVID-19 di Rembang.