Rencana Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyiapkan Taman Makam Pahlawan (TMP) untuk tenaga medis yang gugur saat bertugas di masa pandemi virus Corona atau COVID-19 ramai dibahas di media sosial. Ganjar mengaku mendapat dukungan tapi juga ada yang mem-bully rencananya itu.
"Saya itu ingin berikan penghormatan karena konteksnya kemarin ada yang menolak (pemakaman jenazah perawat di Kabupaten Semarang). Pak dokter siapa itu kan saya minta nomor telepon biar kenal, biar kenalan, kita diajari klarifikasi, konfirmasi, menjelaskan dan tabayun, saya tidak menduga ternyata ramai, saya di-bully, niat kita baik," ujar Ganjar.
Hal ini disampaikan Ganjar kepada wartawan usai rapat koordinasi penanganan virus Corona di Gedung Gradika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (13/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menghormati beliau, saya doakan beliau bekerja sebagai dokter dengan baik, sehat terus, saya apresiasi," lanjut Ganjar.
Di media sosial, lanjut Ganjar, ada yang mengatakan lebih baik dia menangani distribusi alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis daripada menyiapkan TMP. Menanggapi itu, Ganjar mengatakan bantuan APD banyak mengalir dan saat ini yang dibutuhkan adalah masker N-95.
Dia mengungkap, akan didatangkan 10 ribu unit masker N-95 dalam waktu dekat dan jumlahnya akan terus bertambah.
"'Pak Ganjar pikirkan saja APD-nya'. Sudah, sudah saya cek 7 rumah sakit butuhnya masker N-95 lainnya terpenuhi, masyarakat luar biasa bantuannya, pagi ini saja bantuan banyak, APD jalan terus," tuturnya.
Ganjar berpesan agar di masa pandemi di mana semua berjuang bersama, para netizen tidak menghina siapapun. Hal itu termasuk tagar yang muncul soal Ganjar terbawa perasaan (baper) karena dikritik.
"Para netizen, jangan bully siapapun, hormatilah siapapun. Tagar yang ada biarkan saja, saya tidak baper jangan khawatir. Saya doakan, saya love ke dokter itu dan profesi kedokteran, perawatan yang saat ini sedang menangani pasien," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar mengusulkan TMP untuk tenaga medis setelah adanya penolakan warga terhadap jenazah seorang perawat positif virus Corona di Kabupaten Semarnag. Ganjar kemudian juga mengusulkan pemberian tanda jasa kepada tenaga medis yang menangani pasien Corona. Hal ini juga salah satunya untuk mendukung rencananya membuat TMP tenaga medis.
"Kemarin saya usulkan, mereka para dokter, perawat dan tenaga medis yang meninggal dalam perjuangannya melawan COVID-19 dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Ternyata itu administrasinya tidak mudah, harus ada bintang jasa. Spirit ini kita dorong, maka saya usulkan dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani COVID-19 untuk mendapatkan bintang jasa," urai Ganjar.
Ganjar juga menjelaskan usulan tersebut, termasuk soal Taman Makam Pahlawan untuk tenaga medis bukan berarti mendoakan yang buruk, namun sebagai bentuk penghormatan para pahlawan kemanusiaan yang berjuang di baris depan melawan Corona saat ini.
"Tidak setuju dengan saya tidak apa-apa tapi perawat setuju, dokter dari Undip setuju, saya ditelpon pensiunan TNI setuju, saya komunikasi Menko PMK setuju, Sesmil setuju, bahkan saya diminta cepat kirimkan suratnya," tegas Ganjar.