"Kami bersama tim Puslabfor Polda Jawa Tengah sebagai fact finding support dan Polres Blora, melakukan pengecekan di area TOX untuk mencari tahu penyebab kejadian", ujar Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Agus Amperianto, Jumat (10/4/2020).
Sejalan dengan kegiatan yang dilakukan, tim Organisasi Penanganan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Asset 4, juga melakukan pemeriksaan pada sarana operasi yang lain seperti Acid Gas Removal Unit (AGRU), Dehydration Unit (DHU), Gas Turbine Generator (GTG) dan fasilitas operasi lainnya, yang akan disiapkan untuk proses recovery pada kesempatan restart up area thermal oxidizer (TOX) dan operasi CPP mendatang.
"Aktivitas yang tidak kalah penting adalah memastikan seluruh instrumentasi yang dikontrol dari Distributed Control System (DCS) sudah tidak ada yang false operation", jelas Agus.
Namun demikian, tambah Agus, investigasi teknis dan secara lebih detil bersama SKK Migas dan Kementerian ESDM juga segera dilaksanakan.
"Setelah hasil resmi investigasi penyebab kejadian dari Kementerian ESDM dan SKK Migas keluar akan kami sampaikan kepada stakeholder", ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa kondisi di CPP Gundih saat ini masih shutdown dan belum ada aktivitas pengolahan gas yang berlangsung.
"Kami berharap penyebab pastinya bisa segera diketahui dan bisa diperbaiki lebih cepat sehingga operasional CPP Gundih ini bisa berjalan normal kembali," pungkas Agus.
(mbr/mbr)