Sudah 52 Ribu Lebih Pemudik Dini Tiba di Brebes Saat Pandemi Corona

Sudah 52 Ribu Lebih Pemudik Dini Tiba di Brebes Saat Pandemi Corona

Imam Suripto - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 12:09 WIB
Pemeriksaan penumpang angkutan umum di Brebes untuk cegah Corona, Selasa (24/3/2020).
Pemeriksaan kesehatan posko mudik di Brebes. (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Brebes -

Jumlah pemudik yang masuk ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sudah mencapai jumlah 52 ribu lebih. Tingginya jumlah perantau yang pulang dari daerah endemi ini berpotensi menyebarkan virus Corona ke desa-desa.

Data terakhir yang masuk di Gugus Tugas Covid-19 Brebes, tanggal 5 April 2020 tercatat 52 ribu pemudik sudah tiba di kampung halaman. Mereka tersebar di seluruh desa dan kelurahan yang ada di 17 kecamatan.

"Tanggal 5 April sudah 52 ribu. Saat ini mungkin lebih," ungkap Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Brebes, Djoko Gunawan, Selasa (7/3/2020).


Mengantisipasi penularan virus ini, Gugus Tugas sudah melalukan beberapa langkah. Antara lain mendirikan posko-posko di daerah perbatasan. Posko didirikan di jalur Pantura, perbatasan dengan Cilacap, maupun perbatasan dengan Banyumas.

"Di posko-posko perbatasan itu kita lakukan pengecekan. Kita catat nama identitas, cek suhu dan sterilisasi. Jika normal boleh pulang dan karantina di rumah masing-masing. Bila ditemukan suhu di atas 38 derajat kita perlakukan khusus," sambung Djoko.

Para pemudik ini, imbuh Djoko, akan diawasi oleh para petugas yang ada di masing-masing desa. Mereka akan dicek kesehatannya secara rutin selama 14 masa karantina mandiri di rumah. Selain itu keberadaannya juga dipantau agar tidak keluar rumah selama dikarantina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polri Siapkan Skenario Berskala Besar Agar Warga Tak Mudik:

ADVERTISEMENT



Pemeriksaan di posko-posko diharapkan bisa mencegah penularan virus. Mengingat, pemudik ini sebagian besar berasal dari kota-kota yang masuk zona merah, seperti Jakarta.

Kalangan DPRD setempat mendesak Pemkab untuk mengambil sikap tegas melarang pemudik pulang kampung, karena menyaksikan pemeriksaan di posko-posko yang kurang maksimal dan justru membahayakan karena petugas tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

"Jika memang belum bisa menangani para pemudik secara makaimal, bupati harus berani melarang warganya mudik untuk sementara waktu sambil menunggu pandemi usai. Tanpa penanganan yang memadai justru akan bisa menularkan virus ke desa-desa," ujar anggota DPRD Brebes, dr Tri Murdiningsih.


Selain minimnya jumlah petugas, APD juga terbatas. Dengan kondisi tersebut, petugas akan kewalahan memeriksa dan memantau para pemudik yang tersebar di ratusan desa.

"Petugas yang melakukan skrining terhadap pemudik kurang dilengkapi APD yang memadai, letak posko yang kurang representatif, juga pemudik yang sudah berada di rumah, sulit dipantau karena minimnya petugas," terang Tri.

Halaman 2 dari 2
(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads