Belasan ribu perantau tercatat kembali ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah. Namun, ternyata belum semua kawasan perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) yang tersedia Posko Kesehatan Penanggulangan Corona.
"Hingga hari ini jumlah pemudik di Kabupaten Blora dari berbagai kota dan daerah di tanah air berjumlah 12.860 orang," kata Bupati Blora, Djoko Nugroho kepada wartawan, Senin (6/4/2020).
Hingga saat ini, Kokok sapaan karib Djoko, menyebut belum ada kasus positif virus Corona di Blora. Namun, ada 469 orang dalam pemantauan (ODP) Corona di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Blora masih aman, masih nihil COVID-19, tidak ada warga yang terkonfirmasi positif tertular virus corona," jelasnya.
Kokok berpesan kepada warganya yang mengalami gejala COVID-19 diminta segera periksa ke Puskesmas atau dokter. Dia juga minta warganya menjalankan hidup bersih.
"Bila dalam waktu itu ada gejala panas, flu dan lainnya bisa segera lapor atau periksa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat," tutur Koko.
Meski nihil COVID-19, jalur perbatasan provinsi Jateng dan Jatim tepatnya di Ketapang, Kecamatan Cepu belum ada posko kesehatan virus Corona atau COVID-19. Padahal, rute ini merupakan akses keluar masuk warga antarprovinsi.
Camat Cepu Luluk Kusuma Agung Ariadi menyebut saat ini semua kendaraan umum dari Jawa Timur disarankan masuk ke terminal bus Cepu. Di Terminal Cepu ini para penumpang akan diperiksa suhu tubuhnya.
"Kalau didirikan posko di sekitar Ketapang dikhawatirkan rawan macet. Semua bus harus masuk terminal dan itu sudah disarankan oleh Dinas Perhubungan. Kita hanya back-up," ujar Luluk.
Luluk mengatakan semua kendaraan umum yang diwajibkan masuk ke terminal Cepu, termasuk jenis Colt. Namun, pada praktiknya banyak sopir yang bandel dan menurunkan penumpang di tepi jalan.
"Kita sudah mengimbau semua kendaraan penumpang umum, harus masuk terminal. Tapi terkadang ada sopir bus dan Colt yang nakal dan berhenti menurunkan penumpang di pinggir jalan. Kami juga sudah memberi imbauan," ungkapnya.
Selain di Ketapang, di Sorogo, Kelurahan Ngelo Kecamatan Cepu yang berbatasan dengan Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro juga tidak ada posko kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Salah satu warga, Pono, berharap segera dibangun Posko Kesehatan di wailayah perbatasan Jateng dan Jatim itu. Sebab, tanpa pengawasan warga bisa dengan mudah keluar-masuk, padahal bisa saja penumpang tersebut menjadi carrier COVID-19.
"Saya sangat setuju, karena itu untuk memutus penyebaran virus Corona agar Blora terhindar dari corona," ujar Pono warga Sorogo.