Pemkot Solo menyiapkan tiga tempat karantina untuk pemudik, utamanya ialah di Grha Wisata Niaga. Kini pemkot tengah membuat pagar pengaman untuk memastikan warga yang dikarantina tetap berada di dalam lokasi.
Saat ini pagar tengah dipasang di sisi timur bangunan. Sementara di sisi lainnya, pemkot memanfaatkan pagar tinggi yang sudah ada.
Di bagian luar gedung terlihat banyak dipasangi keran air untuk cuci tangan. Tampak pula sebuah tandon air disiapkan di dekat tempat cuci tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara bagian dalam gedung masih kosong. Petugas belum memasang sekat-sekat untuk kamar para pemudik.
![]() |
"Sudah mulai pemagaran, setelah itu dibikin sekat-sekat (untuk tempat tidur)," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (4/4/2020).
Begitu pula di Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan (bekas rumah eks-Kakorlantas Djoko Susilo). Dua tempat tersebut masih persiapan untuk pemasangan sekat-sekat.
"Ini sedang pemasangan untuk cuci tangan. Kalau sekat sedang dalam pemesanan. Nanti seperti tirai itu bentuknya," kata Rudy.
Rudy memperkirakan tempat tersebut siap digunakan untuk karantina pekan depan. Untuk sementara pemudik diharapkan tetap lapor kepada RT/RW atau kelurahan setempat dan tertib melaksanakan karantina mandiri.
"Butuh waktu seminggu. Semoga lebih cepat," katanya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Solo mencatat ada 289 pemudik yang tiba di Solo hingga 3 Maret 2020 malam. Namun dari jumlah tersebut hanya 19 orang yang bertujuan ke Solo.
"Hanya 19 yang bertujuan ke Solo. Lainnya ke daerah sekitar Solo, seperti Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten dan Boyolali," ujar Kabid Angkutan Kota Dishub Solo, Taufiq Muhammad.