Kepala desa se-Jawa Tengah diminta bersiap 'menyambut' pemudik dengan menyiapkan ruang isolasi. Nantinya perantau yang nekat mudik di masa pandemi Corona ini harus diisolasi 14 hari.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan dirinya memerintahkan hal tersebut kepada para kepala desa lewat WA group dan ternyata sudah ada yang langsung melaksanakan. Ia pagi tadi meninjau di dua lokasi yang sedang melakukan persiapan yaitu Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru dan Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.
"Tadi malam saya komunikasi dengan Kepala Gugus Tugas Covid-19 dan diminta menyiapkan daerah terutama desa untuk membuat tempat khusus sebagai tempat isolasi bagi mereka yang baru pulang dari perantauan. Setelah itu, langsung saya perintahkan kepada seluruh kepala desa melalui WhatsApp group untuk menyediakan. Hari ini saya cek agar desa benar-benar serius melaksaakan ini," kata Ganjar, Sabtu (4/4/2020).
Ganjar menegaskan kepala desa tidak perlu bangunan baru untuk ruang isolasi, cukup memanfaatkan balai desa atau ruang pertemuan atau tempat lainnya yang sudah ada.
"Nanti kami bantu bagaimana cara mengelolanya. Kami juga sudah minta bantuan TNI/Polri untuk membantu melakukan penjagaan melalui Babinsa dan Babhinkamtibmas di desa-desa," tandasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar Minta Warga Larang Keluarga di Perantauan Mudik ke Jateng:
![]() |
Selain persiapan untuk pemudik, Ganjar juga menegaskan agar kepala desa mengawasi kelompok rentan tertular yaitu lansia dan penyandang disabilitas.
"Kalau perlu diisolasi dulu dan tidak boleh bertemu dengan keluarga yang baru pulang dari perantauan. Untuk kebutuhan mereka, desa bisa mencukupi menggunakan anggaran yang ada atau menggerakkan gotong royong masyarakat. Buat lumbung pangan dan gerakkan kembali jimpitan," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Ngrapah, Wargiyati, menjelaskan pihaknya memanfaatkan gedung serbaguna untuk tempat isolasi karena cukup besar dan dekat fasilitas kesehatan.
"Setelah tadi malam diperintah, langsung kami eksekusi pagi ini. Ini cukup besar, bisa menampung ratusan orang," ujar Wargiyati.
Ia menjelaskan sudah ada 30 perantau yang mudik dan mereka langsung diminta isolasi diri di rumah selama 14 hari. Setelah gedung serbaguna siap maka akan dipindah.
"Setiap pemudik yang datang, langsung didatangi bidan dan Babinsa untuk dilakukan pengecekan. Yang sehat harus isolasi di rumah 14 hari, yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit. Nanti setelah gedung ini siap, maka seluruh perantau akan kami isolasi di gedung ini," katanya.