Sebanyak 11 desa di Kabupaten Klaten terendam luapan Sungai Kaligawe semalam. Desa itu tersebar di tiga wilayah kecamatan.
"Banjir melandai tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Juwiring, Karangdowo, dan Pedan. Juwiring ada enam desa, Karangdowo tiga desa, dan Pedan satu desa," ungkap Koordinator Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Klaten Sri Yuwana Haris Yulianto kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).
Haris menjelaskan desa terdampak di Kecamatan Juwiring adalah Desa Juwiran, Ketitang, Sawahan, Bolopleret, Carikan, dan Taji. Sedangkan di Kecamatan Karangdowo, desa yang terendam banjir ada di Desa Kupang, Tulas, dan Sentono serta di Kecamatan Pedan ada Desa Trokerton dan Kaligawe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Desa itu ada di tiga kecamatan. Kami terus melakukan pemantauan," lanjut Haris.
Kepala Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan, Ari Sutikno menambahkan air mulai masuk sekitar pukul 18.00 WIB. Air semakin tinggi pada pukul 21.30 WIB.
"Air masuk kira-kira pukul 17.30 WIB atau 18.00 WIB. Terus meninggi pukul 21.30 WIB dan bertahap mulai surut," kata Ari.
Ari mengungkap ada 14 RT yang terdampak, tetapi tidak ada warganya yang mengungsi. Dia menjelaskan air berasal dari luapan Sungai Kaligawe di pinggir desa setelah hujan lebat melanda selama sekitar empat jam.
"Banjir karena luapan sungai dari air intensitas hujan yang deras dan lama dari hulu. Yang terdampak rumah di tepi bantaran," imbuh Ari.
Warsono, warga Dusun Yapak Kembang, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, mengungkap air di daerah tempat tinggalnya juga merobohkan rumahnya.
"Di jalan tingginya 1 meter. Masuk rumah dan merobohkan tembok rumah belakang," kata Warsono saat ditemui detikcom di rumahnya.
Banjir luapan itu, terang Warsono, sudah beberapa kali. Tapi banjir kali ini disebutnya yang paling parah karena masuk rumah penduduk dan balai desa.
"Ini paling parah. Baru surut tengah malam," ungkap Warsono.
Ketua relawan Kecamatan Karangdowo Husni Thamrin menambahkan ada beberapa desa terdampak, yakni Desa Kupang dan Sentono serta sedikit Ngolodono.
"Ada tiga desa dan enam dusun. Ini sudah pembersihan," jelas Husni kepada detikcom.