Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan membagikan bantuan kepada warga miskin dan pekerja informal karena terdampak situasi pandemi Corona (COVID-19). Namun dengan catatan warga Solo tetap berada di rumah selama masa darurat ini.
Bantuan yang akan diberikan sebesar Rp 250 ribu per keluarga (KK) untuk satu bulan. Bantuan diberikan dalam dua tahap.
"Sementara kita menyiapkan sampai bulan depan, Mei. Besarnya Rp 250 ribu per KK, dibagi dua tahap," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, Selasa (31/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan bahan pangan. Isinya antara lain beras 10 kg, minyak goreng, gula, telur dan teh.
Warga tidak perlu berkumpul, petugas akan mengantar bahan pangan langsung ke rumah-rumah. Hal itu bertujuan untuk membantu warga agar tidak perlu keluar rumah dahulu untuk sementara waktu.
"Penyalurannya langsung ke rumah, jadi tidak pakai berkumpul. Nanti kalau ada warga 'kok saya tidak terima saya', nanti bisa saja diberi," ujarnya.
Ahyani mengatakan ada sekitar 25 ribu KK dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik (e-SIK) yang akan mendapatkan bantuan. Data tersebut masih dapat bertambah hingga 40 ribu KK.
"Kebanyakan mereka bekerja di sektor informal. Ada petani, peternak, nelayan, buruh industri, transportasi, harian lepas, buruh perkebunan, tukang cukur, tukang listrik, tukang batu, sol sepatu, dan lain-lain," kata Ahyani.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan telah menyiapkan dana Rp 49 miliar selama penetapan status Kejadian Luar Biasa Corona. Jumlah tersebut termasuk untuk merenovasi RSUD Bung Karno yang siap digunakan sebagai RS khusus Corona.
"Itu kita siapkan untuk semua penanganan virus Corona. Kita siapkan sampai tiga bulan ke depan," pungkasnya.