Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (COVID-19) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo menyampaikan pasien itu baru diisolasi sehari di salah satu rumah sakit swasta di Grobogan.
"PDP asal (Kecamatan) Godong yang dirawat di RS Yakkum Purwodadi meninggal dunia setelah sempat diisolasi sehari," kata Slamet melalui telepon, Selasa (31/3/2020).
Slamet menyebut pasien tersebut meninggal pada Senin (30/3) lalu. Dari rekam medis pasien pria berusia 51 tahun tersebut dinyatakan meninggal karena pneumonia. Tak hanya itu, pasien tersebut juga memiliki riwayat sakit diabetes melitus, namun saat dirawat mengeluhkan demam, batuk dan flu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PDP tersebut meninggal dunia akibat pneumonia dan diabetes melitus," ungkap Slamet.
Slamet menyebut pasien itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Namun, kondisi kesehatan pasien pria itu menurun usai bertemu dengan anaknya yang baru kembali dari Jakarta.
"Diketahui PDP tersebut kesehatannya drop usai bertemu dengan anaknya yang baru pulang dari Jakarta," kata Slamet.
Slamet menjelaskan, belum diketahui apakah PDP tersebut positif COVID-19 atau tidak. Namun, tim medis sudah melakukan pemeriksaan swab terhadap PDP tersebut dan hasilnya baru akan keluar minggu depan.
"Kurang lebih hasilnya keluar minggu depan. Soalnya kita lab-nya di Yogya, jadi belum tahu positif atau negatifnya," terangnya.
Dia menyebut pemeriksaan swab juga dilakukan kepada anak pasien tersebut. Untuk saat ini, anak dari pasien tersebut tidak mengeluhkan gejala Corona.
"Masih menunggu hasilnya, apakah PDP itu positif Corona atau tidak. Sementara dari hasil pemeriksaan terhadap anak PDP tersebut, kondisi kesehatannya terlihat normal. Kami akan pantau perkembangannya," terang Slamet.
Meski begitu, pemulangan serta pemakaman jenazah, tetap disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP) pemulasaran pasien terinfeksi COVID-19. Tak hanya itu, keluarga PDP tersebut juga menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
"Kita terus pantau perkembangannya," tuturnya.
Slamet menambahkan jika hasil lab pasien tersebut terbukti positif, pihaknya bakal melakukan tracing orang-orang yang bersinggungan ataupun kontak dengan PDP tersebut.
"Untuk sementara dari pihak keluarga kami minta untuk melakukan isolasi mandiri," pungkasnya.