Rumah dinas Wali Kota Semarang dan Gedung Diklat Kota Semarang akan dibuka untuk tempat isolasi pasien virus Corona (COVID-19) pada Senin (30/3) besok. Alat dan tenaga medis disebut telah siap.
"Di (Gedung) Diklat ini ada 96 kamar peruntukannya untuk karantina ODP (Orang Dalam Pemantauan). Kalau ada ODP dites rapid terus ada hasil positif masuk Diklat tersebut, ini untuk upaya menstabilkan," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Minggu (29/3/2020).
Pria yang akrab disapa Hendi itu menyebutkan, bagi pasien yang butuh perawatan lebih lanjut maka akan dibawa ke RSUD Wongsonegoro, Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada kemungkinan terburuk langsung ke RSUD Wongsonegoro," ujarnya.
![]() |
Sementara itu untuk tempat isolasi di rumah dinasnya, Hendi menjelaskan terdapat 6 kamar bagi pasien positif Corona dan 94 kamar untuk pasien negatif.
"Di rumah dinas ada 94 kamar untuk PDP yang rapid test-nya negatif, yang positif ada 6 kamar di ruang emergency," jelasnya.
Hendi menambahkan, tenaga medis sudah disiapkan untuk menangani pasien. Jumlahnya sekitar 16 dokter dan 36 perawat di masing-masing tempat.
"Kami kemarin target tanggal 30 (Maret) rumah dinas dan diklat bisa dipakai ODP atau PDP," kata Hendi.