Hadapi Datangnya Pemudik di Tengah Pandemi Corona, Pemda DIY Lakukan Ini

Hadapi Datangnya Pemudik di Tengah Pandemi Corona, Pemda DIY Lakukan Ini

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 28 Mar 2020 23:26 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Yogyakarta -

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) membentuk tim gabungan yang bersiaga di 4 terminal Bus untuk menghadapi datangnya pemudik di tengah pandemi Virus Corona. Nantinya, semua bus yang akan masuk ke DIY harus melalui Terminal.

Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana mengatakan, banyaknya orang yang masuk DIY dalam beberapa hari ini menjadi sorotan Pemda DIY. Pihaknya mengaku telah menggelar rapat dengan Dishub, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.

"Kita menyepakati untuk menyusun rencana operasi terhadap kendaraan, dalam hal ini bus yang masuk DIY. Jadi bus yang masuk harus masuk ke Terminal dahulu," katanya saat jumpa pers di Gedung Pusdalops BPBD DIY, Jalan Kenari, Kota Yogyakarta, Sabtu (28/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di terminal, nantinya para pendatang akan menjalani pendataan seperti lokasi tujuan ke DIY dan dalam rangka apa. Selain itu, pihaknya akan melakukan thermo scanner dan penyemprotan disinfektan kepada para pendatang.

"Nanti ada tim gabungan yang ada di Terminal Jombor, Giwangan, Wates dan Wonosari. Tim terdiri dari Dishub, TNI, Polri juga Dinkes untuk penanganan lebih lanjut jika diperlukan," katanya.

ADVERTISEMENT

"Terus karena bus itu biasanya datang malam, tim siap dari jam 1 sampai jam 6 pagi," imbuh Biwara.

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY langsung akan mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti arahan Gubernur DIY mengenai imbauan karantina bagi pendatang atau pemudik yang memasuki DIY. Kepala Dishub DIY, Tavip Agus Rayanto mengaku pihaknya telah menyiapkan melakukan tiga langkah.

"Melakukan pemeriksaan kesehatan sesuai SOP bagi pendatang/pemudik yang memasuki wilayah Yogyakarta dengan moda transportasi umum melalui bandara, terminal, maupun stasiun," katanya melalui keterangan tertulis.

"Pendatang/pemudik tersebut juga diminta mengisi formulir yang juga terdiri dari alamat asal dan alamat tujuan yang akan ditinggali setelah sampai di wilayah DIY," lanjut Tavip.

Dalam merealisasikan pemeriksaan kesehatan tersebut, Dinas Perhubungan DIY bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DIY degan menggelar posko gabungan yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan.

"Posko gabungan tersebut sejatinya merupakan posko yang biasanya digelar pada saat Hari Raya Idul Fitri. Kita geser fungsinya dan kita manfaatkan sebagai posko," ujarnya.

Selanjutnya, untuk pemantauan pendatang/pemudik yang memasuki wilayah DIY dengan menggunakan kendaraan pribadi dilakukan dengan menggerakkan basis masyarakat dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

"Seperti halnya ujaran Bapak Gubernur DIY, jika di lingkungan sekitar ada pendatang, diharuskan mengisolasi diri selama 14 hari, dan jika muncul gejala sakit khususnya ISPA, mohon segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," ucapnya.

Dia juga menyampaikan imbauan kepada pemilik moda transportasi umum, seperti angkutan massa ataupun Organisasi Angkutan Darat (Organda). Imbauan itu adalah untuk melakukan penyemprotan kendaraan dengan disinfektan dan membatasi jumlah penumpang yang naik.

"Selanjutnya keluarga yang dikunjungi wajib melaporkan kepada pemerintah Desa setempat. Warga masyarakat diminta turut berperan aktif dalam melaksanakan himbauan ini," kata Tavip.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads