Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menerima bantuan alat pelindung diri (APD) yang didatangkan dari China tapi bertuliskan made in Indonesia alias buatan Indonesia. Pemprov Jateng pun buka suara soal bantuan tersebut.
Bantuan 10 ribu APD berupa coverall itu sudah didistribusikan ke 61 rumah sakit di Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menjelaskan APD itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"APD tersebut kita dapat dari BNPB Jakarta," kata Yulianto lewat pesan singkat, Rabu (25/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyoroti tulisan Made in Indonesia ini. Dia menyebut produk bantuan yang didatangkan dari China ini ternyata tertulis buatan Indonesia.
"Yang menarik, ini diambil dari China, ternyata ini Made in Indonesia. Ini sesuatu produk yang luar biasa. Semoga ini jadi pembelajaran. Meskipun saya tidak bisa baca (bahasa Mandarin) ini, saya bisa membaca yang ini, made in Indonesia," kata Ganjar, Selasa (24/3).
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Agus Wibowo juga memberikan penjelasan. Lewat utas di akun Twitternya @aw3126 yang terverifikasi, Agus menjelaskan terkait hal itu.
"2 hari ini dapat banyak pertanyaan media kenapa APD yang diimport ada tulisan "Made in Indonesia"," kata Agus mengawali cuitannya.
Ia menjelaskan banyak APD maupun barang lainnya memang diproduksi di Indonesia. Ia lalu menceritakan pengalamannya membeli sepatu di Jepang yang ternyata buatan Indonesia.
"Orang Indonesia memang terkenal punya bakat rapi dan rajin untuk mengerjakan produk pakaian, sepatu, APD, dll dan tentunya ongkos tenaga kerja murah," imbuhnya.
Bisa jadi APD bantuan China seperti itu juga, jadi jangan heran jika APD bantuan China atau beli di China tapi made in Indonesia.
β Agus Wibowo (@aw3126) March 24, 2020
Agus menerangkan tidak perlu heran jika APD tersebut buatan Indonesia. Ia juga menjelaskan beberapa waktu lalu Bea Cukai mendapati APD yang akan diekspor ke Korea karena memang milik Korea. Namun karena Indonesia sedang butuh maka dilakukan negosiasi.
"Setelah negosiasi dengan Kedubes Korea maka disepakati 1/2 export ke Korea dan 1/2 untuk kita. Itulah kenapa APD yang dipakai made in Indonesia," katanya.
"Bisa jadi APD bantuan China seperti itu juga, jadi jangan heran jika APD bantuan China atau beli di China tapi made in Indonesia," cetusnya.