Begini Persiapan Pemkab Sragen Hadapi Outbreak Pandemi Corona

Begini Persiapan Pemkab Sragen Hadapi Outbreak Pandemi Corona

Andika Tarmy - detikNews
Rabu, 25 Mar 2020 17:35 WIB
Sekretaris Daerah Pemkab Sragen, Tatag Prabawanto
Foto: Sekretaris Daerah Pemkab Sragen, Tatag Prabawanto (Andika Tarmy/detikcom)
Sragen -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tengah mematangkan beberapa opsi untuk menghadapi kemungkinan terjadinya outbreak pandemi Corona di wilayahnya. Salah satu strateginya yakni menyiapkan gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) sebagai rumah sakit darurat jika terjadi ledakan jumlah pasien Corona di Sragen.

"Kita telah melakukan rapat koordinasi, mempersiapkan apabila terjadi outbreak Corona di Sragen. Hasilnya kita memilih gedung SMS sebagai rumah sakit darurat jika nanti terjadi lonjakan jumlah pasien Corona," ujar Sekretaris Daerah Pemkab Sragen, Tatag Prabawanto, saat dihubungi detikcom, Rabu (25/3/2020).

Tatag yang juga ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 ini menyebut gedung SMS merupakan sarana milik pemkab. Selama ini gedung tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan ataupun penyelenggaraan acara yang menampung banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung ini dipilih karena lokasinya relatif jauh dari lingkungan serta permukiman. Selain itu, bantuan TNI/Polri untuk pengamanan lebih mudah daripada di tempat lain, sehingga mobilisasi orang luar lebih mudah dicegah.

"Daya tampung gedung SMS bisa mencapai 250 sampai 270 pasien. Kota sedang matangkan persiapan, tapi tentu saja gedung ini dipergunakan kalau memang kondisinya darurat. Ini opsi terakhir apabila terjadi outbreak. Opsi pertama kami tetap minta RSUD dr Soehadi Prijonegoro dan RSUD dr Soeratno Gemolong menjadi rujukan utama," beber Tatag.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menduga jika terjadi outbreak maka rumah sakit yang selama ini menjadi rujukan bakal dipenuhi pasien. Sehingga pemkab perlu melakukan langkah antisipasi.

"Saat ini Dinas Perumahan dan Permukiman sedang menghitung bagaimana layout-nya di sana bisa kita gunakan untuk rumah sakit. Kita minta semua gotong royong, fold bed-nya kita minta dari teman-teman Yonif 408 dan juga Kodim plus BPBD, atau kita juga bisa nanti minta rumah sakit-rumah sakit untuk menyumbangkan beberapa bed-nya yang masih ada untuk ditaruh di sana," urai Yuni.

Update Corona di Indonesia: 970 Positif, 58 Meninggal, 31 Sembuh:

Yuni menambahkan pihaknya telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menghitung anggaran yang diperlukan dalam rangka mempersiapkan rumah sakit darurat ini. Termasuk kemungkinan menggandeng rumah sakit swasta untuk bersama-sama menghadapi pandemi Corona ini.

"Bagaimana alur dan sebagai kita sedang membuat protapnya semua. Kita harus mengoptimalkan tenaga kita dan nanti bisa saja kita minta bantuan rumah sakit swasta juga untuk bergiliran berjaga," kata Yuni.

Selain itu, kata Yuni, pemkab kini tengah fokus mempersiapkan tambahan daya tampung ruang isolasi, baik di RSUD dr Soehadi Prijonegoro maupun di RSUD dr Soeratno Gemolong. Perkembangan sementara, 10 bed di ruang Sakura RSUD dr Soehadi Prijonegoro, akan difungsikan sebagai ruang isolasi pasien indikasi Corona, sehingga total daya tampung ruang isolasi di rumah sakit tersebut menjadi 12 bed.

"Nah nanti yang di rumah sakit darurat itu ibaratkan isolasi yang tidak sampai membutuhkan peralatan medis yang lebih, seperti ventilator dan sebagainya. Begitu kondisi pasien kepayahan betul, kita transfer ke RSUD dr Soehadi atau ke RSUD dr Moewardi Solo," urai Yuni.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads