Mengenang Pidato Pengukuhan Guru Besar UGM yang Meninggal Positif Corona

Mengenang Pidato Pengukuhan Guru Besar UGM yang Meninggal Positif Corona

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 24 Mar 2020 11:43 WIB
Rektor UGM berpidato dalam acara penghormatan terakhir Prof Iwan Dwiprahasto, Selasa (24/3/2020).
Rektor UGM berpidato dalam acara penghormatan terakhir Prof Iwan Dwiprahasto, Selasa (24/3/2020). (Foto: dok. Humas UGM)
Sleman -

Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Iwan Dwiprahasto (58) meninggal dunia hari ini setelah dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Rektor UGM Panut Mulyono mengenang hasil pemikiran dan pidato pengukuhan Prof Iwan.

Panut dalam pidatonya di acara penghormatan terakhir di Balairung, Rektorat UGM, Selasa (24/3/2020), mengungkapkan, dalam pidato pengukuhan guru besar UGM pada 7 Januari 2008, Prof Iwan menyampaikan bahwa kurangnya informasi terhadap bukti ilmiah baru tentang obat dan farmakoterapi tampaknya tetap menghantui kalangan profesional kesehatan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.

Ironisnya, lanjut Panut, kelemahan inilah yang dimanfaatkan duta-duta farmasi sebagai peluang dan secara gencar membanjiri para dokter dengan informasi-informasi tentang obat mereka. Keterbatasan informasi ini menjadikan off-label use of drug sangat marak dalam praktik sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Off-label use adalah penggunaan obat di luar indikasi yang obat mereka direkomendasikan. Hal itu telah telah terjadi secara turun-menurun, berlangsung selama puluhan tahun tanpa ada yang sanggup menghentikannya.

"Dalam pidatonya, beliau mengajak para profesional kesehatan untuk senantiasa mengacu pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk menjaga kesehatan masyarakat. Keeping up to date bukanlah sekadar slogan, tapi merupakan prasyarat fundamental dalam implementasi evidence based medicine (EBM)," kata Panut.

ADVERTISEMENT

Panut menuturkan, almarhum adalah salah satu pakar kedokteran dan putra terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan UGM. Bahkan banyak pemikiran almarhum yang sangat berguna bagi bangsa Indonesia.

"Semasa hidupnya, beliau memberikan banyak pemikiran dalam bidang kedokteran, khususnya bidang farmakologi," ucapnya.

"Kehilangan atas kepergian beliau adalah kehilangan yang sangat mendalam bagi kita semua. Namun beliau telah meninggalkan banyak kebaikan selama hidupnya yang insyaallah akan menjadi pembuka pintu surga bagi Prof Iwan Dwiprahasto," imbuh Panut.

Menurut Panut, sumbangsih Prof Iwan begitu besar baik bagi pengembangan universitas dengan aktifnya beliau sebagai pimpinan fakultas dan universitas selama bertahun-tahun. Prof Iwan, menurut Panut, dikenal sebagai sosok yang sering memberi terobosan-terobosan baru, khususnya untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di UGM.

"Selama hidupnya, Prof Iwan Dwiprahasto kita kenal sebagai sosok yang santun, selalu berbicara lemah lembut, disiplin, dan solutif dalam menghadapi berbagai persoalan," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads