Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyampaikan alasan penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa secara online dari rumah mulai Senin (23/3) pekan depan. Sultan menyebut sistem belajar online itu bertujuan untuk meminimalisir penularan virus Corona di DIY, bukan mengarah ke kejadian luar biasa (KLB).
"Oh ndak (penerapan belajar online karena KLB), kita tidak bicara KLB, kita belum sampai di situ (KLB)," kata Sultan saat ditemui wartawan di Bangsal Kepatihan, kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (19/3/2020).
Sultan menjelaskan, penerapan sistem belajar online bagi siswa di DIY bertujuan untuk menurunkan tensi masyarakat dalam menghadapi wabah virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hanya mencoba menurunkan tensi ya, supaya meminimalisir orang yang terkena (virus Corona di DIY)," ujarnya.
"Tapi di satu pihak, terjadi dialog yang berbeda visi antara kekhawatiran orang tua sama kebijakan yang ada. Karena faktanya biarpun tidak libur, ada orang tua yang keberatan," lanjut Sultan.
Sebelumnya, Pemda DIY mengganti sistem KBM untuk pelajar di DIY secara online. Sistem KBM online tersebut akan dimulai Senin (23/3) pekan depan.
"Keputusan nanti tanggal 23 Maret, Senin (23/3) itu anak-anak pelajar kita itu belajar di rumah, (dengan sistem) online, dengan program Jogja Belajar," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan hari ini.
Program Jogja Belajar adalah metode pembelajaran online melalui aplikasi http://jbclass.jogjabelajar.org. Sultan melanjutkan, sistem pembelajaran itu akan berlangsung hingga tanggal 31 Maret 2020.
"Di mana kami berharap, anak, termasuk orang tuanya sendiri-sendiri, keluarganya juga ikut mengawasi program ini. Di mana mereka belajar itu (dengan sistem online) sampai tanggal 31 Maret. Jadi kira-kira satu minggu, kan (tanggal) 23 sampai 31 (Maret)," ucap Sultan.
Sultan menyebut, sebelum memasuki tanggal 31 Maret pihaknya akan melakukan evaluasi terkait program tersebut.