Viral Nenek Meninggal di Parkiran RS, RSUD Jepara Buka Suara

Viral Nenek Meninggal di Parkiran RS, RSUD Jepara Buka Suara

Arif Syaefudin - detikNews
Rabu, 18 Mar 2020 16:59 WIB
Pasien meninggal di parkiran RSUD Kartini, Jepara.
Foto: Pasien meninggal di parkiran RSUD Kartini, Jepara. (Tangkapan layar dari media sosial)
Jepara -

Sebuah posting-an tentang seorang nenek yang meninggal dalam ambulans yang berada di parkiran RSUD Jepara viral di media sosial. Pihak RSUD Kartini, Jepara angkat bicara terkait posting-an tersebut.

Posting-an tersebut salah satunya diunggah oleh akun bernama Abdul Rasyid di group Facebook MIK JEPARA OFFICIAL, kemarin. Postingan hari ini telah mendapat sebanyak 7.633 like, 3.378 komentar dan dibagikan hingga sebanyak 4.471 kali.

Berikut isi posting-an tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"30 menit sampailah kami di RSU begitu turun solah satu penupang tak suruh turun dulu utk minta "gledek" pak minta gledek katanya ke salah satu petugas berbaju putih memakai masker gledej gledek opo wes orak ono begitu jawab petugasnya. Dengan trrpaksa kami menunggu bersama pasien di dalam ambulan desa, krn tak tega melihat pasien cucu alm memberanikan diri msk ke minta petugas memeriksa dan alhmdllah petugas kesehatan datang meskipun hnya di dulek2 dada pasien dan msk kembali tanpa keterangan apapun," tulis akun dalam unggahannya.

"Sekitar 5 menit kami di datngi pak satpam di data antrian dpt nmr antrian 19 dan di suruh daftar dulu di kantor dan melakukan saran pak satpam. Karena pasien ( alm mbah Lukita ) blm mendpat Gledek kami pun menunggui pasien di dalam ambulan yang terparkir di UGD lalu kami di datangi pak satpam dan berkata BOLEH MENUNGGU TAPI TIDAK BOLEH PARKIR DI SINI akhirnya kamipun membawa pasien ke tempat parkir krn pasien memang sudah tidak mungkin utk di turunkan dari ambulan. Sekitar 2 jam kami menunggu di parkiran hingga pasien akhirnya meninggal tanpa penanganan APAPUN dari petugas kesehatan nangis hati ini ya Allah. Kami maaaarah kpd pihak rumah sakit dan tak satu pun yg menjawab apalagi bertanggung jawab," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

RSUD RA Kartini angkat bicara. Direktur RSUD RA Kartini Jepara Dwi Susilowati membantah anggapan penelantaran pasien oleh petugas.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami tidak bermaksud yang seperti anggapan menelantarkan pasien. Karena pada saat itu IGD sedang penuh dan melebihi batas yang ada," katanya saat jumpa pers di aula RSUD Kartini, Rabu (18/3/2020).

Dwi menyebut pasien tersebut bukan merupakan pasien rujukan dari Puskesmas. Sebab tidak ada surat atau berkas rujukan yang diterimanya.

Selain itu, kata Dwi, tidak ada petugas kesehatan yang mendampingi pasien itu ke RSUD. Dwi mengungkap, pasien itu diantar menggunakan mobil operasional desa.

"Masyarakat harus tahu kalau mau rujuk pasien harus ada faskes primer. Selain itu ada petugas yang mengikuti, dan kami connected dengan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) di rumah sakit. Jadi tidak ada lagi pasien dalam mobil yang tidak terperiksa," bebernya.

Viral Nenek Meninggal di Parkiran RS, RSUD Jepara Buka SuaraFoto: RSUD Kartini Jepara bicara soal viral nenek meninggal di parkiran RS, Jepara, Rabu (18/3/2020). (Arif Syaefudin/detikcom)

Atas insiden ini, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi. Jika ada penumpukan pasien, maka akan dipilih secara selektif mana yang benar-benar darurat dan harus didahulukan.

"Kita mawas diri lagi, kita memilah-milah mana yang true emergency. Ke depan sepeti itu," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads