Pemkab Sragen akhirnya memperpanjang masa libur sekolah terkait antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19) menjadi dua pekan. Penambahan masa libur sekolah ini dilakukan sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kita putuskan perpanjang menjadi dua pekan. Sesuai imbauan Presiden juga bahwa harus (libur) dua pekan. Kenapa harus 14 hari, tadi sudah banyak diperjelas, dan semua daerah juga sama," kata Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Selasa (17/3/2020).
Hal tersebut disampaikan Yuni usai mengikuti teleconference antara gubernur dengan bupati se-Jawa Tengah di ruang command center kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati yang akrab dipanggil Yuni ini mengungkapkan, penambahan masa libur sekolah mulai jenjang PAUD hingga SMA menjadi dua pekan diharapkan mampu memutus mata rantai persebaran virus Corona.
Dengan perpanjangan masa libur sekolah ini, Yuni berharap pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk memastikan sekolah-sekolah dan lingkungannya menjadi lebih bersih. Keputusan perpanjangan masa libur ini akan dirumuskan dalam surat edaran, yang maksimal akan dikeluarkan Jumat (20/3) nanti.
Yuni melanjutkan, dalam waktu dekat pemkab akan melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh lingkungan sekolah di Sragen. Cara yang sama, lanjutnya, pernah ditempuh pemkab saat marak wabah virus H5N1 atau flu burung.
"Total 1.803 sekolah dari PAUD hingga SMA/SMK, pondok (pesantren), fasilitas umum dan juga nanti perkantoran semua serentak kita akan melakukan penyemprotan. Ini sudah terbukti efektif untuk mengurangi H5N1. Jadi sekarang kita juga melakukan hal yang sama sebagai tindakan preventif," kata Yuni.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberi waktu libur satu pekan kepada seluruh siswa sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Keputusan tersebut berbeda dengan kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meliburkan siswa sekolah di Jateng selama dua pekan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Ditemui usai acara Musrenbang di kompleks pendopo rumah dinas Bupati Sragen, Yuni menegaskan pihaknya lebih memilih untuk fokus memastikan kesiapan sekolah untuk menekan potensi penularan virus Corona di sekolah.
"Beberapa kali saya keliling SD, wastafel hanya artificial tok. Ada juga yang misalnya dibuka keran, (air) bukannya masuk ke saluran tapi mbrojol (mengucur) ke bawah. Ada beberapa juga tempat yang (wastafelnya) macet, jadi saya berikan kesempatan untuk mempersiapkan ini. Kenapa guru juga tidak libur, kan bisa ngecek itu," ujar Yuni kepada wartawan, Senin (16/3).
Yuni melanjutkan, yang perlu ditekankan adalah mengajari anak-anak berperilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk waktu libur yang diberikan agar digunakan untuk memastikan para siswa tahu caranya mencuci tangan yang benar dan menjaga kebersihan dirinya. Sedangkan pihak sekolah juga diharapkan segera melakukan sterilisasi serta menyiapkan alat-alat termasuk wastafel dan sarana cuci tangan bagi anak-anak.
"Apakah sekolah siap, karena ada berapa ratus sekolah di Sragen ini apakah itu kemudian sudah siap dengan waktu satu pekan?" tanya Yuni saat itu.