Seorang pasien positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia meninggal dunia. Untuk mencegah bertambahnya pasien Corona, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memiliki setidaknya tiga kebijakan.
Usai menerima penghargaan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ma'ruf menyampaikan bahwa kebijakan yang pertama terkait penanganan Virus Corona yakni pengetatan pintu masuk ke Indonesia.
"Memperketat pintu masuk, baik dari darat, laut, udara, terutama dari udara, sehingga seleksinya lebih ketat lagi," kata Ma'ruf di UNS, Rabu (11/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang kedua, Wapres meminta rumah-rumah sakit agar menyiapkan peralatan yang memadai. Dia ingin rumah sakit rujukan untuk Corona diperbanyak.
"Kedua, penyiapan perawatan yang dilengkapi dengan berbagai alat. Dan memperbanyak rumah sakit-rumah sakit yang ada kamar isolasi, yang bisa menangani kasus Corona," ujarnya.
Kemudian, dia juga meminta jajarannya memastikan ketersediaan obat. Selain itu, bahan pangan untuk masyarakat juga harus tercukupi.
"Ketiga, mempersiapkan penyediaan-penyediaan obat, kemudian juga untuk makanan, kebutuhan kebutuhan sehari-hari juga disiapkan," ujarnya.
Selain tiga hal itu, Ma'ruf kembali mengingatkan masyarakat untuk berdoa, termasuk membaca doa qunut seperti yang pernah dia sampaikan sebelumnya.
"Ya tentu (baca doa qunut). Saya menganjurkan di mana-mana supaya kita itu berdoa, supaya usaha lahiriahnya optimal tetapi juga memohon Allah agar dijaga dari wabah khususnya Corona dan bahaya lainnya," katanya.
Sementara Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang mendampingi Wapres Ma'ruf tidak memberikan pernyataan. Sesaat sebelum meninggalkan lokasi, Terawan hanya melambaikan tangan sambil tersenyum kepada awak media.
Diberitakan sebelumnya, ada 27 pasien Corona yang sudah ditangani pemerintah. Kematian pasien nomor 25 yang merupakan WNA ini merupakan kasus kematian pertama di Indonesia.
Pasien positif virus Corona kasus 25 diketahui meninggal di Bali. Warga negara asing perempuan berusia 53 tahun itu sempat dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar.
"Ya tadi pagi pukul 02.45 Wita saya mendapatkan informasi dari rumah sakit Sanglah bahwa salah satu pasien dalam pengawasan COVID-19 meninggal dunia pada pukul 02.45 Wita, ini adalah warga negara asing berjenis kelamin perempuan usianya 53 tahun," kata Sekda Bali Dewa Made Indra kepada wartawan di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (11/3/2020).