Dia menambahkan produk hand sanitizer ini dibuat dengan teknologi nano karena partikel daun sirih hijau memiliki kelarutan yang relatif rendah dalam air. Ronny menyebut karakteristik hand sanitizer-nya memiliki ukuran partikel 246,9 nm dengan efisiensi penyerapan sebesar 23,36 persen.
Diameter zona hambat sediaan nanopolimer terhadap bakteri Staphylococcus auerus dan Escherichia coli sebesar 7,85 mm dan 9,61 mm. Dengan hasil ini, Ronny yakin produknya efektif menghambat pertumbuhan bakteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah diuji di laboratorium aktivitasnya sebagai antibakteri. Hasilnya lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri daripada ekstrak yang tidak diformulasikan nanopartikel," ungkapnya.
Spray nanopolimer infusa daun sirih ini dibuat bebas alkohol dengan memformulasikan infusa daun sirih dengan kitosan. Diharapkan kehadiran produk ini bisa menjadi alternatif produk antiseptik yang saat ini langka karena penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Harapannya, produk spray nanopolimer infusa daun sirih ini bisa membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mengatasi langkanya antiseptik di pasaran," tutur Ronny.
(ams/sip)