Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengukuhkan empat guru besar hari ini. Para profesor yang dikukuhkan bersamaan tersebut semuanya perempuan.
Guru besar pertama adalah Prof Dr Issy Yuliarsi, profesor bidang ilmu linguistik terapan Fakultas Bahasa dan Seni. Ia membawakan pidato berjudul 'Sensor Terjemahan Literatur Anak dan Remaja: Menjaga Identitas dan Peradaban Bangsa'.
Kemudian Prof Dr Wara Dyah Pita Rengga, ST, MT, profesor bidang ilmu teknik kimia Fakultas Teknik dengan pidato 'Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia sebagai Bahan Baku dan Bahan Pemroses pada Industri Kimia Modern'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ada Prof Dr Martitah, MHum, profesor bidang hukum tata negara Fakultas Hukum dengan pidato 'Eksistensi Mahkamah Konstitusi Sebagai Pengawal Konstitusi Untuk Mewujudkan Socio-Equilibrium'.
Terakhir ada profesor bidang zoologi Fakultas Matematika dan IPA, Prof Dr drh R Susanti, MP, yang membawakan pidato 'Pendekatan Metagenomik dan Metabolomik untuk Peningkatan Mutu Unggas Air'.
Simak juga video 'Perlawanan' Dosen Unnes yang Di-skors karena Postingan soal Jokowi:
Ketua Dewan Pertimbangan Unnes Sri Puryono mengatakan pengukuhan guru besar kali ini istimewa karena keempatnya perempuan dan berdekatan dengan Hari Perempuan Internasional.
"Ini istimewa, wanita semua, pidatonya luar biasa, ada mengenai terjemahan bahasa menyangkut peradaban dan budaya juga, ada teknis keunggasan, hukum dan mikroba. Unnes ini sudah ada 124 guru besar yang aktif 69 orang. Kami ingin Unnes lebih maju dan unggul," kata Sri Puryono kepada detikcom, Selasa (10/3/2020).
Sementara itu, Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan semua profesor yang dikukuhkan sudah melewati proses panjang. Saat ini masih ada 20 calon profesor yang mengantre dan akan dikukuhkan.
"Masih 20 yang antre dan menunggu persetujuan dari tim di Kemendikbud, mudah-mudahan bisa segera nambah," kata Fathur.
Pada 2019, lanjut Fathur, pihaknya menarget 11 profesor dan terpenuhi. Untuk tahun ini ditargetkan bisa menambah 15 profesor dan sudah empat yang dikukuhkan.
"Target tahun lalu 11, alhamdulillah tercapai. Tahun ini 15, sudah empat ini. Target peningkatan profesor dan doktor, untuk doktor harus tambah 39 orang," ujarnya.