Mangayubagya Kenaikan Takhta Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X

Mangayubagya Kenaikan Takhta Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 18:49 WIB
Penampilan Beksan (Tarian) Lawung Ringgit dari KHP Kridhomardowo Keraton Yogyakarta saat Simposium Internasional Budaya Jawa, Senin (9/3/2020).
Penampilan Beksan (Tarian) Lawung Ringgit dari KHP Kridhomardowo Keraton Yogyakarta saat Simposium Internasional Budaya Jawa, Senin (9/3/2020). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Sleman -

Memperingati Tingalan Jumenengan Dalem atau ulang tahun ke-31 kenaikan takhta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta) menggelar sejumlah acara. Salah satunya adalah Simposium Internasional Budaya Jawa bertajuk 'Busana dan Peradaban di Keraton Yogyakarta'.

Ketua Panitia Simposium Internasional Budaya Jawa, GKR Hayu menjelaskan bahwa simposium ini merupakan tindak lanjut dari pengembalian 75 naskah milik Keraton Yogyakarta dalam bentuk digital dari British Library. Selain itu, dengan simposium ini pihaknya ingin mengedukasi generasi selanjutnya agar tertarik melakukan penelitian tentang budaya keraton, khususnya Keraton Yogyakarta.

"Tahun lalu sempat ada 75 naskah yang dikembalikan dalam bentuk digital oleh British Library, maka kami juga ingin show case hasilnya apa. Jadi bukan hanya dikembalikan tidak jadi apa-apa," katanya saat jumpa pers di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (9/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GKR Hayu menyebut tindak lanjut dari pengembalian 75 naskah itu dengan menampilkan Beksan (tarian) Lawung Ringgit dari KHP Kridhomardowo Keraton Yogyakarta. Beksan tersebut merupakan salah satu tarian karya Sri Sultan Hamengku Buwono I, di mana naskahnya yang berbentuk Serat Kandho baru saja kembali dari Inggris ke Keraton Yogyakarta, setelah peristiwa Geger Sepehi.

Keunikan dari beksan ini sendiri adalah memadukan lawung (tombak) sebagai properti dan jalan ceritanya (lampahan) seperti halnya dalam ringgit (wayang). Pada gelaran simposium ini, Lawung Ringgit yang ditampilkan merupakan versi jugag (pendek) dari versi utuh.

ADVERTISEMENT

"Lalu beksan Lawung Ringgit juga salah satu (dari 75 naskah) yang kembali. Nanti tanggal 25 (Maret) itu juga akan dipentaskan juga," katanya.

Agenda Simposium Internasional ini akan menghadirkan pembicara tamu dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, terdapat pula pembicara dari call for paper terpilih yang diikuti oleh akademisi, peneliti atau peminat budaya Jawa dari nusantara, dan mancanegara.

Setelah dibuka selama satu bulan, telah dipilih delapan pembicara dari total 108 pendaftar. Terdapat empat topik utama yang dibahas pada gelaran simposium yakni sejarah, filologi, seni pertunjukan, dan sosial budaya.

"Simposium tahun lalu masih general, kami masih mengukur sebenarnya minat para peneliti itu di bagian apa. Nah, sesuai dengan tema kebudayaan Jawa yang diimplementasikan dalam bentuk busana dan pengageman (penggunaan). Nanti tahun depan berbeda lagi, tapi tetap pada budaya Jawa," ucapnya.

Sementara itu, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa saat ini banyak generasi muda yang tertarik untuk mempelajari budaya Jawa.

"Tahun kemarin itu juga dilakuken pameran (selama) satu bulan. Di mana paper-paper yang jumlahnya seratus lebih itu disimposiumken di Ambarrukmo itu hanya delapan, sisanya itu penulis diminta untuk presentasi di setiap hari pameran selama satu bulan," kata Sultan.

Mangayubagya Kenaikan Takhta ke-31 Raja Keraton Yogya Sultan HB XKetua Panitia Simposium Internasional Budaya Jawa, GKR Hayu (paling kiri) dan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (9/3/2020). Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Kita sediakan kursi itu 300 biji tapi ternyata setiap satu materi kursi itu penuh anak muda, jadi selama sebulan penuh terus. Berarti pemahaman saya anak muda milenial ini tertarik pada budaya, bukan meninggalkan budaya lokal yang ada," lanjut Sultan.

Selain agenda simposium, rangkaian Tingalan Jumenengan Dalem juga dimeriahkan dengan Pameran Budaya Jawa 'ABALAKUSWA' yang telah dibuka sejak tanggal 8 Maret hingga 4 April 2020 di Bangsal Pagelaran Keraton dengan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu.

Pameran dapat dikunjungi dengan jam operasional Senin-Kamis pukul 09.00-16.00 WIB serta Jumat-Minggu pukul 09.00-21.00 WIB.

Guna menyemarakkan Tingalan Jumenengan Dalem yang berlangsung selama kurang lebih satu bulan, KHP Kridhomardowo juga akan mementaskan beberapa karya tari adiluhung dari Keraton Yogyakarta yang terbuka untuk masyarakat umum, di antaranya:

- Beksan Trunajaya pada acara Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem, Rabu (25/3) malam di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran (terbuka untuk umum).

- Wayang Wong Purwo pada penutupan pameran, Sabtu (4/4) malam di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran (terbuka untuk umum).

Peringatan Ulang Tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X sesuai kalender Jawa akan jatuh pada tanggal 29 Rejeb Wawu 1953 atau Selasa Wage, 24 Maret 2020. Menurut perhitungan Kalender Jawa, tahun ini adalah peringatan 32 tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan HB X. Seperti tahun-tahun sebelumnya, juga akan ada serangkaian upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta sebagai berikut:

22 Maret
Hajad Dalem Ngebluk di Bangsal Sekar Kedhaton, Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat (tertutup untuk publik).

23 Maret
Hajad Dalem Ngapem di Bangsal Sekar Kedhaton, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (tertutup untuk publik).

25 Maret
Hajad Dalem Labuhan Parangkusuma dan Labuhan Dlepih (terbuka untuk publik).

26 Maret
Hajad Dalem Labuhan Merapi dan Labuhan Lawu (terbuka untuk publik).

Halaman 2 dari 3
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads