Mahasiswanya Ikut #GejayanMemanggilLagi, UGM: Bukan Wakili Institusi

Mahasiswanya Ikut #GejayanMemanggilLagi, UGM: Bukan Wakili Institusi

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 11:53 WIB
Massa buruh dari berbagai daerah kembali datangi Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Aksi itu untuk menolak Omnibus Law yang dinilai merugikan kaum buruh.
Ilustrasi demo menolak Omnibus Law. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Sleman -

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana ikut serta dalam aksi #GejayanMemanggilLagi di Gejayan, Kabupaten Sleman hari ini. Pihak kampus mempersilakan sejauh aksi berlangsung dalam aturan yang berlaku.

"Ya silakan saja menyalurkan aspirasi. Sejauh berada di koridor dan mematuhi aturan yang berlaku," kata Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, melalui pesan singkat, Senin (9/3/2020).

Namun, Iva menyebut aksi yang digelar hari ini dilakukan oleh pribadi. Artinya setiap mahasiswa yang turun ke jalan tidak mewakili institusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi aksi tersebut merupakan tanggungjawab pribadi, bukan mewakili institusi," tegasnya.


"Selama tidak ada aturan yang dilanggar nggak ada alasan menjatuhkan sanksi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kendati ada aksi tersebut, Iva menegaskan perkuliahan tetap berjalan seperti biasa.

"Perkuliahan tetap berjalan seperti biasa," bebernya.

Berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa dikabarkan ikut dalam aksi menolak RUU Cipta Kerja atau Omnibus law. Termasuk kalangan mahasiswa UGM yang juga menyatakan akan turun ke jalan.

Ketua BEM KM UGM, M Sulthan Farras mengungkap ada ratusan mahasiswa UGM yang mengikuti aksi tersebut siang ini.

"Kami yg tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM ikut turun dalam Gejayan memanggil hari ini. Dari update tadi malam, estimasi 320 orang. Kalau dari kami BEM KM UGM, berfokus di RUU Cipta Kerja (Omniibus Law)," ujar Sulthan kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (9/3/2020).


Sulthan menilai aksi kali ini baru sebagai eskalasi awal untuk membangun jejaring antarelemen.

"Menumbuhkan kembali kesepakatan bahwa RUU CIPKA kehilangan keberpihakannya pada masyarakat luas dan kue privilege terbesar dari kebijakan ini dihadiahkan untuk golongan pengusaha dan investor," urai Sulthan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads