.webp)
Berita seorang perempuan warga negara (WN) Korea Selatan yang bunuh diri di Solo, Jawa Tengah menyedot perhatian pembaca detikcom. Polisi mengungkap motif korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena merasa terpapar virus Corona atau COVID-19.
WN Korsel berinisial JEH (57) ditemukan tewas akibat gantung diri di kamar sebuah hotel di Solo. Dalam memo yang ditemukan di kamarnya, dia mengaku terjangkit virus Corona. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/2/2020). Kabar tersebut dibenarkan oleh Kapolresta Surakarta, Kombes Andy Rifai.
"Betul. Korban seorang warga negara Korsel. Peristiwanya pekan lalu," kata Andy saat dihubungi detikcom, Minggu (1/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andy menjelaskan korban bekerja di bagian uji mutu sebuah perusahaan di Klaten, Jawa Tengah selama setahun terakhir. Namun, JEH sempat bepergian ke negara-negara terpapar virus Corona yakni China dan Korea Selatan.
JEH tiba di Korsel dari China pada Rabu (22/1), lalu dia ke Yogyakarta pada Minggu (16/2). Dia kemudian ke Solo pada Sabtu (22/2) dan check in di sebuah hotel bersama temannya.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh petugas hotel pada Minggu (23/2) siang. Petugas hotel yang curiga karena korban tak keluar dari kamarnya lantas mengetuk pintu kamar tersebut dan ternyata tak dikunci. Setelah membuka pintu kamar, petugas hotel itu menemukan JEH dalam kondisi tak bernyawa.
JEH ternyata meninggalkan catatan yang berisi keluhan kesehatannya. Dalam catatannya itu, JEH juga menceritakan dia merasa iritasi pada tenggorokannya.
"Itu ternyata dia mengira terkena virus Corona," ungkap Andy.
Jenazah korban pun sempat diperiksa di ruang isolasi. Hal tersebut dilakukan sesuai prosedur penanganan pasien yang sakit dan memiliki riwayat perjalanan dari daerah terpapar virus Corona.
Setelah melalui pemeriksaan di ruang isolasi RSUD dr Moewardi Solo, korban dipastikan negatif virus Corona. Saat ini jenazah korban telah dikremasi di Karanganyar dan dipulangkan ke Korea Selatan.
"Setelah kami cek di RSUD dr Moewardi (RSDM), hasilnya negatif (virus Corona)," imbuh Andy.
(rih/rih)
