Gunung Merapi terlihat cantik usai erupsi dan menyemburkan abu vulkanik dua hari yang lalu. Gunung Merapi terlihat jelas meski cuaca tampak mendung dan gerimis.
Pantauan detikcom dari kawasan Klaten, Kamis (5/3) pukul 12.00-13.00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Merapi tampak cerah. Bagian puncak, punggung, dan lereng Merapi terlihat jelas berwarna biru tanpa awan.
Pemandangan itu terlihat hingga jarak puluhan kilometer. Bahkan, dari persawahan Kecamatan Delanggu yang berjarak sekitar 40 km dari puncak kecantikan Gunung Merapi terlihat jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Koordinator relawan Paguyuban Sabuk Gunung (Pasag) Merapi Kecamatan Kemalang, Jenarto Jack mengatakan sejak erupsi Selasa (3/3) lalu cuaca sekitar Merapi cerah. Ini disebabkan karena adanya tekanan angin yang kuat.
"Sejak erupsi angin cenderung kuat saat siang hari. Jadi awan dan asap langsung terbawa angin," kata Jenarto saat dihubungi detikcom, Kamis (5/3/2020).
Dua hari setelah erupsi, lanjut Jenarto, suasana di kawasan puncak Gunung Merapi terbilang aman. Bahkan, tak berselang lama setelah Gunung Merapi erupsi warga beraktivitas biasa setelah mengetahui tidak ada awan panas.
Dampak Abu Vulkanik Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona:
Manajer Pusdalops BPBD Pemkab Klaten, Sri Yuwana Haris menambahkan, status Gunung Merapi tetap waspada sejak 21 Mei 2018. Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava.
"Selain luncuran awan panas, juga jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Area dalam radius 3 Kilometer dari puncak Merapi agar tidak ada aktivitas manusia," terangnya.
Haris mengimbau masyarakat tetap waspada ancaman bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi. Koordinasi dengan semua elemen terus dilakukan.