"Pengeborannya itu sudah mulai sejak Rabu (26/2). Kemudian pemasangan paralon kemarin, itu airnya langsung tumpah, nggak lama langsung terjadi semburan seperti ini," kata Pengurus Yayasan Yatama, Kahat Muhroji saat ditemui di lokasi, Sabtu (29/2/2020).
Titik semburan air bercampur lumpur itu terjadi di lahan milik panti asuhan Yayasan Yatama, pukul 06.00 WIB tadi. Pengeboran sumur itu dilakukan untuk membuat sumur air.
"Pengeboran sumur sedalam 60 meter, awalnya ya tidak ada tanda-tanda apapun. Pengerjaan terakhir kemarin sore," jelasnya.
![]() |
Dia menjelakan air bercampur lumpur mulai menyembur setinggi sekitar satu meter. Lama-lama semburan itu bertambah tinggi namun terkadang surut dengan sendirinya.
"Pertama diketahui sumur menyembur sekitar satu meter saja. Puncaknya sekitar jam 10.00 WIB tadi, semburan mulai tinggi hingga mencapai 40 meter," ungkapnya.
Kondisi semburan itu terlihat menyerupai air bercampur lumpur. Cairan tampak kental dan berwarna cukup pekat, namun tidak menimbulkan bau yang menyengat.
Fenomena itu menjadi tontonan warga setempat. Pantauan sore tadi, material yang disemburkan kian pekat. Kemudian di sekitar lokasi dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat.
(ams/ams)