Banjir yang menggenang di wilayah Kota Pekalongan, kini mulai surut, bahkan di beberapa titik sudah terlihat mengering. Sebanyak 21 pompa pun dioperasikan untuk mengalirkan air banjir.
Pantauan detikcom, Kamis (27/2/2020), daerah yang masih tergenang banjir yakni di Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Utara. Di wilayah RW 05 Pasirsari, Kelurahan Pasir Kraton Kramat (PKK), Pekalongan Barat genangan masih terpantau sekitar 20 cm.
Sejumlah kendaraan sudah terlihat lalu-lalang di lokasi ini. Kondisi itu berbeda dari sehari sebelumnya, di mana tidak ada kendaraan yang melintas karena ketinggian air mencapai 50 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat sejumlah warga sudah mulai beraktivitas. Meski digenangi banjir yang cukup tinggi, masih ada warga di RT 03 dan RT 06 RW 5 yang tidak mengungsi. Warga yang tidak mengungsi ini gotong royong membuat dapur umum.
"Kalau di sini lumayan sudah surut. Ada yang belum, ketinggian masih ya 80-an (cm) ada. Warga sini tidak semua mengungsi. Buat dapur sendiri," kata warga setempat, Faizal saat ditemui di lokasi.Terlihat sejumlah warga sudah mulai beraktivitas. Meski digenangi banjir yang cukup tinggi, masih ada warga di RT 03 dan RT 06 RW 5 yang tidak mengungsi. Warga yang tidak mengungsi ini gotong royong membuat dapur umum.
Faizal menyebut ada sekitar 120 orang yang bertahan di rumah mereka saat banjir menggenang. "Di sini ada dua RT, jumlah jiwa 120 yang masih di sini. Sisanya di pengungsian. Ya alasannya jauh juga ke pengungsian," jelasnya.
Di wilayah Pasirsari, tampak sejumlah rumah industri batik masih sepi dibandingkan biasanya. Hanya terlihat segelintir orang yang bersih-bersih dan menjemur kain batik.
Salah seorang pekerja batik di Pasirsari mengaku sudah seminggu tidak bekerja. Beruntung, pemilik usaha batik memberi kompensasi karena banjir.
"Hampir seminggu tidak kerja. Ya tapi alhamdulillah ada kompensasi dari pemilik batik," tutur Ferry.
![]() |
Tak jauh dari lokasi, terlihat sebuah mesin pompa air yang terus menyala di stasiun pompa air. Seorang petugas Stasiun Pompa Air Pasirsari, Suyadi, menuturkan mesin pompa itu berkapasitas 800 liter per detik dan biasa digunakan untuk menyedot air hujan maupun limbah rumah tangga di wilayah Pasirsari dan Kramatsari.
"Satu pompa ini sudah mengurangi banjir untuk dua wilayah (Pasirsari dan Kramatsari). Hasilnya lumayan mengurangi genangan air," terang Suyadi.
Jika tidak hujan, Suyadi mengatakan banjir itu cepat surut. "Ya, jika tidak ada hujan, dua hari lagi dipastikan surut normal kembali. Di sini (Kota Pekalongan) ada 21 mesin yang bekerja jalan terus," terangnya.
Dari catatan BPBD Kota Pekalongan, saat ini jumlah pengungsi sebanyak 996 warga dari sebelumnya berjumlah 1.265 jiwa. Data pengungsian ini, masih terus di-update petugas BPBD Kota Pekalongan.