Bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ada delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Batang yang terendam air dengan ketinggian sekitar 30-50 sentimeter.
Dari catatan BPBD Kabupaten Batang, terdapat delapan kelurahan/desa yang terendam air. Kedelapan wilayah tersebut adalah Kelurahan Watusalit, Kesepuhan, Karangasem Utara, Kelurahan Proyonanggan Tengah, Desa Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Denasri Kulon, dan Desa Klidang Lor.
"Untuk ketinggian banjir bervariasi. Ada yang mencapai 50 cm di Desa Dinasri Kulon dan untuk Desa Kalipucang ketinggiannya 40 cm," jelas Bupati Batang Wihaji saat meninjau lokasi banjir di Denasri Kulon, Senin (24/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wihaji menyebut banjir ini merupakan banjir kedua yang terjadi dalam sebulan terakhir. Dia menyebut, meski terendam banjir, warga masih bertahan di rumah masing-masing.
"Banjir terjadi, tapi warga masih bertahan di rumah. Belum terlihat pengungsi di titik yang dijadikan tempat pos pengungsian," tuturnya.
![]() |
Wihaji mengatakan pihaknya bersama Forkopimda menyiagakan langkah darurat untuk pemenuhan kebutuhan warga. Dia berpesan warga yang tidak mengungsi tetap harus waspada jika ketinggian air bertambah.
"Untuk warga, diungsikan tidak mau. Mereka masih bertahan di rumah. Ini bisa ditolerir. Yang penting, tetap diawasi keselamatannya. Tapi, kalau air bertambah tinggi dan warga harus dievakuasi, kami lakukan evakuasi," pesan Wihaji.
Dia menambahkan, untuk penanganan banjir ini, pihaknya tetap membangun dapur umum. Dapur umum ini dipusatkan di masing-masing kantor desa yang terdampak banjir.
"Dapur umum tetap didirikan, tempat pengungsian juga sudah kami siapkan, seperti musala, masjid, dan pendopo. Kantor bupati kami siapkan," jelasnya.
Dia juga sudah memerintahkan camat dan kepala desa menginventarisasi kebutuhan warga yang terdampak banjir. "Pemkab siapkan kondisi darurat, seperti dapur umum dan kebutuhan lainnya, seperti obat-obatan, popok bayi. Kami siapkan dan kirim," ucap Wihaji.
Dia memastikan bakal mengevaluasi penyebab banjir di Kabupaten Batang. Rencananya pihaknya bakal melakukan normalisasi di salah satu sungai yang kerap meluap.
"Satu-satanya cara efektif dalam waktu dekat akan kami normalisasi Sungai Gabus bersama pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Tengah," terang Wihaji.
Di lokasi yang sama, Kapolres Batang AKBP Abdul Waras mengatakan pihaknya sudah memetakan wilayah yang menjadi langganan banjir. Polres Batang juga sudah menyiagakan personel untuk memberikan bantuan.
"Oleh karena itu, Polres sudah siapkan personel yang standby di posko BPBD dan Polres dan polsek dengan kekuatan anggota dua peleton yang siap membantu," ujar Abdul Waras.