Pencarian empat siswa SMPN 1 Turi, korban hilang di Sungai Sempor, Sleman dihentikan sementara. Hal ini disampaikan Wakapolda DIY Brigjen Karyoto.
"Menurut BPBD DIY tadi sudah dihentikan," kata Karyoto kepada wartawan, Sleman, Jumat (22/2/2020).
Karyoto mengatakan untuk saat ini pihak kepolisian masih fokus untuk menemukan empat korban yang belum terkonfirmasi. Oleh karenanya proses penyelidikan belum dilakukann
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum mengarah ke situ (penyelidikan) namanya juga insiden atau kecelakaan. Kita fokus dalam pencarian," ucapnya.
Karyoto menyebut hingga saat ini ada enam korban yang meninggal dunia dan empat orang lagi belum terkonfirmasi.
"Jadi empat belum terkonfirmasi enam sudah meninggal," tegasnya.
Ratusan Siswa SMPN di Sleman Terseret Arus Banjir Saat Susur Sungai:
Sebelumnya diberitakan Sri Sultan HB X mendatangi ke SMPN 1 Turi untuk mengecek langsung kondisi terkini.
"Saya ikut bela sungkawa maupun prihatin dengan kejadian ini. Ini kan anak-anak SMP. Kebetulan juga musim hujan. Jadi mestinya di dekat sungai pun berbahaya. Apalagi menyusur sungai," ujar Sultan saat ditemui di SMPN 1 Turi, Jumat (21/2/2020).
Kendati demikian, Sultan mengatakan semua telah terjadi. Untuk mengantisipasi kejadian serupa dia telah memerintahkan BPBD DIY agar mengeluarkan surat edaran agar tidak beraktivitas di sekitar sungai saat musim hujan.
"Tapi apapun sudah terjadi. Tadi saya sudah menyampaikan lewat BPBD DIY, saya minta untuk mengeluarkan edaran, selama musim hujan begini saya mohon untuk menghindari acara atau program kegiatan baik anak sekolah, Pramuka, atau apapun untuk menghindari di pinggir sungai. Apalagi punya aktivitas yang berkaitan dengan masuk ke sungai," pintanya.
Sultan berpendapat, yang terpenting yakni menjaga keselamatan. Sri Sultan juga meminta agar semua pihak mewaspadai potensi hujan yang terjadi di wilayah Gunung Merapi.