DPP PDIP telah memanggil Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto, pasangan dari PDIP dan PKB, untuk mengikuti wawancara khusus terkait Pilbup Sragen 2020. Partai-partai lain kini mulai melakukan penjajakan untuk membentuk koalisi baru.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dengan wakilnya Dedy Endriyatno, diprediksi pisah jalan dalam gelaran Pilbup Sragen 2020 mendatang. Hal itu menyusul kabar Yuni justru dipasangkan dengan politikus PKB, Suroto.
Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto, mengungkapkan Yuni - Suroto merupakan satu dari delapan pasangan calon kepala daerah, yang telah dipanggil DPP PDIP, Minggu (16/2). Jika hari Rabu (19/2) dipanggil DPP lagi, maka bisa dipastikan mereka mengantongi rekomendasi untuk maju.
Yuni sendiri menolak berkomentar banyak terkait kabar tersebut. Pihaknya baru akan memberikan keterangan setelah rekomendasi resmi keluar. "Tunggu setelah rekomendasi aku baru akan komentar. Belum ada undangan resmi (dari DPP PDIP). Intinya siap terima rekomendasi apapun hasilnya," ujar Yuni dikonfirmasi via pesan singkat, Selasa (18/2/2020).
Terpisah, Dedy Endriyatno mengaku akan mengambil langkah dalam waktu dekat. Politikus PKS ini memang sempat mendaftar cawabup lewat penjaringan DPC PDIP Sragen. Namun jika rekomendasi PDIP jatuh ke tangan Yuni-Suroto, Dedy mengaku akan terus maju.
"Harus tetap melangkah to. Gak boleh berhenti. Ditunggu saja perkembangannya," kata Dedy.
Hal senada diungkapkan Ketua DPD PKS Sragen, Idris Burhanudin. Jika rekomendasi PDIP jatuh ke tangan pasangan Yuni-Suroto, pihaknya akan segera mengambil langkah koordinasi dengan tim pemenangan.
"Karena PKS di Sragen tidak memungkinkan mengusung pasangan sendiri, kita buka komunikasi dengan partai lain. Kita akan berusaha semaksimal mungkin bagaimana Dedy bisa terus maju di Pilkada Sragen," terang Idris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluang pisahnya pasangan Yuni - Dedy, disambut baik oleh Partai Gerindra. Partai berlambang garuda ini mengaku siap berkomunikasi dengan PKS, untuk berkoalisi dan menantang Yuni dalam Pilkada mendatang.
Sekretaris DPD Gerindra Sragen, Sriyanto Saputro mengungkapkan, selama ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan partai-partai di luar PDIP, PKB dan PKS. Namun jika benar PKS gagal berkoalisi dengan PDIP, pihaknya siap menggandeng.
"Kami siap berkomunikasi sehingga terbuka peluang untuk berkontestasi. Yang pasti akan lebih baik kalau ada rivalitas di Sragen, tidak hanya calon tunggal, sehingga rakyat ada pilihan," ujar Sriyanto.
Pihaknya melanjutkan, Gerindra siap berkoalisi dengan PKS maupun partai lain. Perihal figur yang diusung, hal tersebut bisa dirundingkan lebih lanjut. Yang pasti Sriyanto memastikan pihaknya siap mengusung figur terbaik.
"Politik itu dinamis. Endingnya seperti apa kita belum tahu. Menurut saya opsi pertama yang kita utamakan bagaimana menggandeng partai-partai untuk membentuk poros baru, supaya ada rivalitas," tegasnya.