Pertemuan itu digelar Minggu (16/2) kemarin. Suasana haru bercampur emosi pun tumpah dalam pertemuan itu.
"Namanya anak ya saya didik kebenaran, tapi kali ini saya ngakoni (mengakui) salah. Di luar kami tidak tahu, yang jelas kalau di rumah dididik dengan benar dan anak saya juga sudah mengaku salah," kata ayah salah seorang tersangka P ketika ditemui detikcom di rumahnya, Senin (17/2/2020).
Kala itu P (55) datang bersama istrinya S (54) ke rumah korban. Dengan tertunduk dan terbata, P meminta maaf atas kesalahan putra mereka. Istri P juga menimpali dengan harapan yang sama sembari menangis.
"Saya dan istri juga sudah nyuwun ngapuro ngakoni salah, mriko pun nompo (sudah minta maaf mengaku salah, sana juga sudah menerima dan memaafkan)," jelasnya.
Hingga saat ini, siswi korban penyiksaan ketiga temannya itu belum masuk sekolah. Ibu korban, SR (49) menyebut putri bungsunya itu masih trauma. SR mengaku sudah memaafkan para pelaku namun tetap berharap keadilan untuk buah hatinya.
"Ya kemarin orang tua tersangka kemari untuk minta maaf, ya kami maafkan, tapi untuk kasusnya biar diselesaikan secara hukum," kata SR saat dimintai konfirmasi.
Dalam pertemuan itu, nenek korban berinisial D (70) mengungkapkan kemarahannya. Sang nenek masih tidak terima cucunya diperlakukan keji.
"Cobi nek anake sampeyan dewe tak kamplengi piye (Coba kalau anak kalian sendiri saya pukuli bagaimana)," kata nenek korban mengulangi ucapannya kemarin.
Simak Video "Uang Rp 2.000, Motif Sekelompok Siswa SMP Purworejo Keroyok Siswi"
(ams/mbr)