Bakal calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, meminta DPP PDIP segera mengumumkan nama pasangan yang mendapat rekomendasi dalam Pilkada Solo. Purnomo mengaku permintaan itu dia sampaikan saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di kantor DPP PDIP, Senin (10/2).
Saat ditemui, Purnomo mengungkapkan permintaan itu dia sampaikan kepada sejumlah tokoh PDIP, seperti Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, dan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Alasan Purnomo, dia khawatir masyarakat akan terganggu oleh ketidakpastian siapa calon yang bakal mendapat restu DPP tersebut.
"Pada saat wawancara (fit and proper test) saya nyuwun (minta), kalau bisa rekom secepatnya. Saya berasumsi, kalau berlarut-larut, nanti masyarakat terganggu," kata Purnomo di Balai Kota Surakarta, Selasa (11/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mendapatkan kabar burung bahwa rekomendasi akan turun pada 23 Februari 2020. Namun dia tidak tahu apakah rekomendasi akan diumumkan untuk seluruh daerah atau sebatas Kota Solo.
"Ada info tidak resmi, rekomendasi diumumkan 23 Februari. Katanya dari daerah-daerah lain. Solo termasuk apa nggak, saya nggak tahu," ujar dia.
Soal hasil rekomendasi, Purnomo mengaku optimistis terpilih menjadi calon Wali Kota Solo. Sebab, dia merupakan bakal calon yang diusulkan dari kader tingkat bawah di DPC PDIP Solo.
"Kalau saya optimistis saja karena saya tahu proses penjaringannya mulai anak ranting. Mestinya DPP mempelajari kenapa Purnomo-Teguh dicalonkan oleh arus bawah," pungkasnya.
Seperti diketahui, hanya tiga bakal calon kepala daerah Solo yang diundang ke DPP PDIP untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, Senin (10/2). Tiga orang tersebut ialah Gibran Rakabuming Raka, Achmad Purnomo, dan Teguh Prakosa.
Gibran mendaftar Pilkada Solo 2020 melalui penjaringan DPD PDIP Jawa Tengah. Sedangkan Purnomo-Teguh adalah pasangan bakal calon yang diusulkan oleh DPC PDIP Solo.