KKN Penuh Kisah, Mulai Gelisah sampai Tulang Ekor Patah

Kafe Milenial

KKN Penuh Kisah, Mulai Gelisah sampai Tulang Ekor Patah

Larastining Retno Wulandari - detikNews
Selasa, 11 Feb 2020 07:59 WIB
Lailatul Pitriyah, mahasiswa Manajemen UPN 2017, Senin (10/2/2020).
Lailatul Pitriyah (Foto: Larastining Retno Wulandari/detikcom)
Yogyakarta -

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang harus dilaksanakan mahasiswa biasanya penuh dengan kisah. Tidak hanya saat KKN sudah berlangsung, persiapan menghadapinya pun penuh dengan lika-liku.

Salah seorang mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Lailatul Pitriyah membagikan kisahnya. Meski baru memasuki minggu kedua kegiatan perkuliahan, dia mengaku bersama teman-tema angkatannya sudah mulai sibuk mencari teman kelompok KKN.

"Grup LINE (Jurusan) manajemen angkatan 2017 sudah penuh dengan ajakan bergabung dalam kelompok KKN, bahkan dari hari pertama kuliah," ujar Pitri kepada detikcom, Minggu (9/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar anggota kelompok Pitri berasal dari organisasi daerah (orda) Indramayu. Ia mengaku, bersama teman-temannya sudah berjanji akan satu kelompok bahkan sejak berstatus sebagai mahasiswa baru.

Meski ia sudah memiliki kelompok, hal ini tidak mengurangi kekhawatirannya. Ia bahkan merasa belum siap menghadapi program selama tiga puluh hari ini. Sebab, ia baru mengandalkan informasi tentang KKN dari angkatan tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Aku belum siap menghadapi KKN. Selain karena belum tahu persyaratan resminya, aku belum siap menghadapi kemungkinan putus hubungan pertemanan pasca-KKN. Sebab, selama tiga hari di satu atap yang sama, tentu aku bisa mengenali watak mereka," aku mahasiswi semester 6 ini.

Untuk mengatasi kegelisahan ini, Pitri memilih teman-teman yang tidak begitu akrab dengannya. Ia merasa, kemungkinan kehilangan teman akrabnya pun menjadi lebih kecil.

Diwawancara terpisah, Kepala Pusat KKN Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Hendri Gusaptono bercerita, ada kemalangan yang menimpa mahasiswa saat KKN tahun lalu.

"Saat KKN, ada mahasiswa kami yang ditabrak saat mengendarai sepeda ontel. Hal ini membuat tulang ekornya patah," kenang Hendri saat berbincang dengan detikcom di ruang kerjanya, Senin (10/2).

Ia mengaku, sebenarnya ia bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sudah mengajukan asuransi kecelakaan kepada instansi terkait. Namun, rupanya asuransi kecelakaan hanya bisa diurus melalui Jasa Raharja.

"Ketika akan klaim asuransi kecelakaan di Jasa Raharja, mahasiswa harus mengurus keperluan dengan kepolisian. Namun, karena harus berkaitan dengan kepolisian, mereka pun enggan. Hal ini yang membuat klaim tidak bisa cair," sesal Hendri.

Sebagai bentuk empati, Hendri bersama jajaran LP2M lainnya menyambangi mahasiswa tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan donasi untuk meringankan beban mahasiswa tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads