Anak Ungkap Kondisi Terakhir Bu Tumini, Pemilik Mi Ayam Legendaris

Anak Ungkap Kondisi Terakhir Bu Tumini, Pemilik Mi Ayam Legendaris

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 10 Feb 2020 23:23 WIB
Pemilik Mi Ayam Bu Tumini meninggal dunia pada Jumat (7/2). Terpantau warungnya di Jalan Imogiri Timur, Yogyakarta, masih tutup hingga hari ini.
Warung mi ayam Bu Tumini, Jalan Imogiri Timur, Yogyakarta, masih tutup hingga hari ini, Senin (10/2/2020). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Sebelum meninggal, Tumini (64), pemilik warung mi ayam 'Bu Tumini' tidak meninggalkan pesan khusus kepada anak-anaknya. Bahkan, anak pertama Tumini, Eko Supriyanto (41) menyebut ibunya tidak memiliki riwayat penyakit.

Eko mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan ibunya pada hari Minggu (2/2) di salah satu rumah Tumini, Dusun Demangan Kopen, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat itu, ia sempat menanyakan kondisi Tumini.

"Pas ketemu hari Minggu itu tidak bilang apa-apa, biasa, saya sungkem, ngobrol dan saya tanya 'sehat Mak?' dan dijawab 'sehat'," kata Eko saat ditemui di rumah Tumini, Dusun Sawahan 5, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Senin (10/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT


Anak Ungkap Kondisi Terakhir Bu Tumini, Pemilik Mi Ayam LegendarisAnak pertama pemilik warung mi ayam 'Bu Tumini', Eko Supriyanto (41), Senin (10/2/2020). Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Eko mengaku tidak setiap hari dapat bercengkerama langsung dengan ibunya karena ia juga membuka usaha mi ayam di selatan Pasar Sleman. Namun, Eko mengaku kerap mengunjungi ibunya.

Selanjutnya, Eko menuturkan bahwa semula ia hendak mengunjungi kembali ibunya pada hari Jumat (7/2).

"Hari minggu itu sehat, terus Jumat siang saya mau ke situ, tapi tidak jadi dan malam malamnya itu tadi (mendapat kabar Tumini meninggal dunia)," ucapnya.

Eko menceritakan kondisi sang ibu sebelum meninggal. Berawal saat Tumini pulang ke rumahnya di Pleret. Sesampainya di rumah, Tumini mengeluhkan tidak enak badan kepada adiknya.

"Dari cerita adik saya, jam 9 malam itu (Tumini) minta makan, sebelumnya ngobrol sama adik saya kalau badannya kurang fit terus minta makan," katanya.

"Makan itu hanya habis separuh dan merasa sesak napas, terus (Tumini) mau buang air ke kamar mandi, lemes dan duduk. Terus sama adik saya dibawa adik saya ke Rumah Sakit Rajawali Citra (Kecamatan Banguntapan, Bantul)," ucapnya.

Eko melanjutkan, setelah itu ia mendapat kabar bahwa Tumini masuk ke rumah sakit sekitar jam 21.00 WIB. Mendapat kabar itu, Eko langsung bertolak ke rumah sakit.

"Jam 9 saya dikabari, dan tidak lama itu sekitar pukul 9.20 itu adik saya bilang ibuk sudah tidak ada dan saya langsung ke sana," ucapnya.

Eko menyebutkan ibunya tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. "Riwayat sakit tidak (ada), (Tumini) tidak mengeluhkan sakit," ujarnya.

Bu Tumini meninggal dunia pada Jumat (7/2) malam. Jenazahnya dimakamkan di kampung halamannya Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul keesokan harinya. Sedangkan warung mie ayam Bu Tumini masih tutup hingga hari ini dan rencananya akan buka lagi pekan depan.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads