Hilangnya kentongan di Balai Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Klaten viral di media sosial. Ada imbalan Rp 1 juta bagi yang menemukan kentongan itu. Apa istimewanya kentongan itu?
"Bagi saya kentongan itu merupakan sejarah Desa Gunung Gajah," ungkap Kades Gunung Gajah, Yoyok Kartiko Cahyo saat dihubungi detikcom, Selasa (4/2/2020).
Menurut Yoyok kentongan itu sudah termasuk barang antik. Sebab usia kentongan itu, kata Yoyok sudah 100 tahun. Awalnya berbentuk kentongan biasa, lalu dicat dan dilukis oleh mahasiswa yang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut para pinisepuh desa, kentongan itu buatan tahun 1918. Terbuat dari kayu nangka, tapi pastinya saya juga tidak tahu," sambungnya.
"Kentongan itu semenjak lurah pertama. Dulu kentongan itu untuk mengumpulkan warga dan jika dipukul warga kumpul semua," lanjut Yoyok.
Karena nilai sejarahnya yang panjang, Yoyok memutuskan untuk menggelar sayembara itu. Sayembara itu merupakan idenya.
"Sayembara jika ada warga yang menemukan dengan pencurinya kita beri imbalan. Imbalan uang Rp 1 juta," terang Yoyok.
Kabar hilangnya kentongan milik Pemerintah Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Klaten viral di media sosial. Dalam postingan itu, disebutkan bagi yang bisa menemukan kentongan itu bakal di beri hadiah duit Rp 1 juta.
Kabar itu diposting oleh akun Eka Aska Asmuri di grup Facebook Info Cegatan Klaten (ICK) pada hari ini pukul 09.43 WIB. Postingan itu bertuliskan, " mohon bantuan teman2, desa Gunung gajah kehilangan kentongan antik dan bersejarah, pembuatan Kentongan tahun 1918. Siapa yang bisa menemukan kentongan beserta pencurinya akan mendapatkan imbalan sepantasnya."
(sip/rih)