Sebanyak 27 kucing di Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah, mati mendadak diduga terjangkit virus distemper. Ternyata kotoran menjadi media penularan virus tersebut.
"Biasanya (media penularan virus distemper) kotoran dari hewan itu, sih," kata pegawai fungsional Bioteknologi Molekuler Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, drh Verawati, saat ditemui detikcom di kantornya, Kamis (30/1/2020).
"Kan (gejala terjangkit virus) distemper itu sering muncul muntah dan diare. Kadang anjing, kucing, kan kalau ada yang muntah atau kotoran mungkin dijilat, itu cepat banget masuk ke situ (menular)," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Verawati mengatakan virus distemper mematikan bagi binatang yang terjangkit. Vaksinasi merupakan satu-satunya cara untuk mencegah.
"Vaksinasi, (cara menghindari distemper) hanya vaksinasi. Memang vaksinasi itu adalah satu-satunya cara yang paling efektif untuk mengurangi virus apa pun. Ada vaksin distemper," tutur istri Bupati Wonogiri Joko Sutopo itu.
![]() |
Verawati mengatakan BBVet Wates memprioritaskan penanganan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan manusia dan ternaknya. BBVet tak memprioritaskan penyakit hewan peliharaan, seperti kucing, tapi pihaknya terbuka menerima laporan gangguan kesehatan binatang peliharaan. Pihaknya juga siap diminta bila mengambil sampel di Karanganyar.
"Umpamanya ini adalah pelaporan dari dinas (dinas perikanan dan peternakan) setempat, tentu kami akan ke sana ambil sampel atau apa," jelasnya.
"Sejauh ini belum (ada laporan), makanya kami nggak dengar ya. Kalau misalnya ada (laporan), biasanya nanti dirapatkan kira-kira siapa yang berangkat, kemudian di sini bisa uji apa. Karena tidak semua uji kan kami bisa," ujar Verawati.
Simak Video "Lomba Kucing Sehat, Surabaya"