Wabah virus corona berdampak pada mahasiswa Xihua University asal Indonesia di China. Sebanyak delapan mahasiswa Xihua University hasil kerja sama Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terisolasi dan mulai kehabisan bahan pangan.
Hal tersebut disampaikan orang tua salah satu mahasiswa Xihua bernama Flafia Domitella Hindun Anjani, Mattheus Senggono. Flafia merupakan alumni D3 Bahasa Mandarin UNS yang melanjutkan pendidikan di Xihua lewat program kerja sama kedua universitas.
"Saya selalu berkomunikasi dengan anak saya. Dia melaporkan saat ini virus corona mulai menyebar di daerahnya. Sekarang stok makanan di supermarket semakin menipis," kata Mattheus di kantornya, kawasan Banjarsari, Solo, Rabu (29/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut pemberitaan di media setempat, kata Mattheus, virus corona sudah menewaskan satu orang di provinsi yang ditinggali anaknya, Sichuan dan suspect-nya terus bertambah. Akibatnya, Flafia dan tujuh orang kawannya diminta oleh pihak kampus untuk tinggal di asrama.
"Tapi terakhir dari kampus mengabarkan bahwa lebih baik mahasiswa internasional kembali ke negaranya. Kami berharap pemerintah segera menangani masalah ini," ujar dia.
Menurutnya, sebenarnya ada 10 orang yang menempuh pendidikan di Xihua University. Namun dua teman Flafia kebetulan sedang liburan kembali ke Indonesia dan belum kembali ke China.
Sementara itu, pihak UNS menyatakan ada 17 mahasiswa perguruan tinggi China yang berasal dari program kerja sama dengan UNS. 10 orang kuliah di Xihua University, 5 orang di Jinan University dan 2 orang di Huaqiao University.
PIC Penyaluran Beasiswa Xihua University sekaligus sebagai Direktur Confusius Institute (CI) UNS, Stephanie Phanata, mengatakan pemulangan mahasiswa adalah kebijakan pemerintah. Pihaknya hanya bisa memantau perkembangan situasi alumni mereka.
"Kami menunggu kebijakan pemerintah. Namun kami berempati dan terus memantau perkembangan mereka," kata dia.
Simak Video "Melihat Progres RS Khusus Pasien Virus Corona"