Salami hidup sebatang kara. Suaminya telah lama meninggal dan dia memang tidak memiliki anak. Dia tinggal di rumah adiknya yang kini sudah beranak cucu.
"Kadang dibelikan keponakan, tapi saya tidak mau njagake (bergantung). Makan ya seadanya, kadang sekali, dua kali, alhamdulillah masih sehat," kata dia.
Bahkan dia sering kali masih bisa menyisihkan uang untuk membelikan oleh-oleh untuk cucu adiknya. Sepulang bekerja, dia mampir ke pasar membelikan makanan ringan untuk mereka.
"Soalnya cucu-cucu adik saya sering mendatangi saya, minta oleh-oleh. Saya sering belikan, cari yang harga Rp 500," tutupnya.
(bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini