Purworejo -
Sejak 'raja' dan 'ratunya' diciduk polisi pada Selasa (14/1) petang, Keraton Agung Sejagat tak boleh dimasuki dan dijaga ketat polisi. Seperti apa penampakan di bagian dalam keraton yang diakui pendirinya fiktif itu?
Pantauan detikcom, Rabu (22/1/2020), Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Juru Tengah, RT 03 RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo itu ternyata memiliki banyak ornamen pada ruang utamanya. Ornamen itu seperti matahari, macan putih hingga ular dan pedang.
Untuk memasuki ruangan utama Keraton Agung Sejagat, harus masuk ke sebuah rumah berlantai dua lebih dahulu. Memasuki rumah tersebut, detikcom mendapati sebuah hiasan menempel di dinding yang mencuri perhatian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hiasan tersebut terbuat dari styrofoam yang digambar logo mahkota kerajaan dan di bawahnya terdapat gambar ular yang melilit tiga bilah pedang. Sedangkan pada bagian bawahnya terdapat tulisan 'Bathara Indera'.
Melongok lebih dalam, terdapat sebuah pintu yang mengarah ke ruang utama Keraton Agung Sejagat. Di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa kursi berwarna putih, dua buah meja panjang dan singgasana 'Raja' dan 'Ratu' Keraton Agung Sejagat.
Bagian dalam Keraton Agung Sejagat, Purworejo. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom |
Pada langit-langit ruangan tersebut terdapat ornamen menyerupai matahari. Tak hanya di langit-langit, ornamen tersebut juga terdapat pada dinding yang berada di belakang singgasana raja dan ratu.
Blak-blakan 'Raja' Keraton Agung Sejagat: Tak Ada Niat Jahat:
Sedangkan di sebelah selatan singgasana, terdapat hiasan dinding yang berisi gambar dua ekor macan putih tengah memegang sebuah mahkota. Selain itu, di atas hiasan berbentuk ornamen panjang berwarna emas.
"Desa (Pogung Juru Tengah) ini jadi pilihan dari Pak Toto untuk dijadikan tempat pertemuan atau dijadikan tempat Keratonnya di sini, lalu mungkin dijadikan tempat peninggalan sejarah menurut mereka, yang batunya dibuat sebagai prasasti itu," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna saat meninjau Keraton Agung Sejagat, Rabu (22/1/2020).
"Dan sudah kita lihat bahwa bangunan ini dirancang sedemikian rupa menyerupai keraton atau kerajaan," lanjut Iskandar.
Bagian dalam Keraton Agung Sejagat, Purworejo. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom |
Selain itu, Iskandar sempat melontarkan beberapa pertanyaan kepada Mahamenteri Keraton Agung Sejagat yakni Chikmawan. Pertanyaan itu seperti alasan pembangunan keraton di Desa Pogung Juru Tengah.
Chikmawan menjawab, keraton itu dibangun di Desa Pogung Juru Tengah untuk mempermudah akses para anggota keraton yang berasal dari Purworejo.
"Pertimbangannya karena teman-teman Purworejo ingin lebih dekat saja. Karena di Kabupaten Purworejo 66 pengikut dan kebetulan di sini ada halamannya juga," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini