"Ya, masyarakat berhati-hatilah. Soalnya, masyarakat kita ini kalau diiming-imingi (mudah tergiur)," kata Sultan saat ditanya wartawan, Senin (20/1).
Sultan mengimbau warga mewaspadai potensi penipuan di balik klaim-klaim kerajaan baru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, Sultan menyadari karakteristik masyarakat yang terbuka terhadap semua kalangan. Hal itulah yang menjadikannya mudah percaya terhadap buaian orang yang baru dikenalinya.
"Masyarakat kita ini sangat mudah, sangat percaya pada orang lain, ya jadi susah. Rung karuan kenal wae dipercaya (belum tentu kenal saja sudah dipercaya)," sebutnya.
Sultan menyadari tidak mudah mengubah karakteristik masyarakat yang terbuka seperti ini. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan potensi penipuan hanyalah sikap waspada dari masyarakat.
"Kan tidak bisa mengubah kebiasaan seperti itu, terus (menjadi masyarakat) tertutup kan nggak bisa. Satu-satunya cara ya kita sendiri yang harus hati-hati," tuturnya.
Fenomena kemunculan keraton abal-abal memang menjadi salah satu topik yang dibicarakan Sultan saat disambangi Ketua DPR RI Puan Maharani. Bukan hanya membahas Keraton Agung Sejagat (KAS), keduanya juga sempat membicarakan Sunda Empire.
"Ya itu (KAS) memang tadi juga menjadi salah satu agenda yang dibicarakan bahwa maraknya keraton, Sunda Empire dan lain sebagainya itu," ungkap Puan usai bertemu dengan Sultan HB X di Kepatihan, Senin (20/1).
Puan mengatakan keberadaan KAS di Purworejo dan Sunda Empire memang menjadi perhatian pemerintah. Aparat penegak hukum disebutnya juga telah mempersiapkan langkah penanganannya.
Simak Video Saksi Mata: Geger Keraton Delusi Sejagat
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini