Pengikut 'Raja' Toto Pernah Gelar Kirab Tengah Malam Pakai Obor

Geger Keraton Agung Sejagat

Pengikut 'Raja' Toto Pernah Gelar Kirab Tengah Malam Pakai Obor

Achmad Syauqi - detikNews
Sabtu, 18 Jan 2020 17:38 WIB
Foto: Rumah Sri Agung di Dusun Brajan, Prambanan Klaten yang jadi pusat kegiatan Keraton Agung Sejagat (Achmad Syauqi/ detikcom)
Klaten - Para pengikut Keraton Agung Sejagat di Kabupaten Klaten ternyata tidak hanya sekadar kumpul-kumpul. Mereka pernah menggelar kirab berseragam seperti yang dilakukan di Purworejo, tapi tengah malam.

"Pernah kirab seperti di Purworejo. Berseragam dan keliling kampung membawa obor," kata Sriyono, Ketua Pemuda Dusun Saren, Desa Brajan, Kecamatan Prambanan Klaten pada detikcom saat ditemui di rumahnya, Sabtu (18/1/2020)

Sriyono menuturkan kirab itu digelar di rumah Sri Agung yang berada di samping rumahnya. Sri Agung sendiri diketahui sebagai Wreda Menteri di Keraton Agung Sejagat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keliling kampung membawa obor tapi tidak ada yang pakai kuda. Hanya jalan kaki tapi tengah malam," jelasnya.


Seingatnya, para peserta kirab itu berjumlah ratusan orang dan memakai seragam. Kendaraan mobil peserta kirab itu diparkir di jalan dan rumah warga.

"Asal tidak mengganggu, bagi warga tidak masalah. Sebelum kegiatan juga izin warga dulu," tambah Sriyono.

"Saat itu malam saya pulang kerja. Lihat Toto itu duduk dengan pasangannya di kursi singgasana," sambungnya.



Soal Keraton Agung Sejagat, Jokowi: Itu Hiburan:



Sementara itu, menurut Sri Agung kegiatan pertemuan yang digelar di rumahnya hanya bernyanyi dan upacara. Toto pernah beberapa kali ke kediamannya, salah satunya untuk meresmikan prasasti.

"Pernah ke sini saat meresmikan prasasti. Soal kirab hanya di sekitar sini saja," jelas Sri.

Wreda Menteri Keraton Agung Sejagat ini membantah ada janji soal duit miliaran rupiah. "Tidak ada uang miliaran itu. Saya tidak pernah dengar," tukas Sri.


Sri menuturkan selama dia mengikuti kegiatan di tempat 'Raja' Toto dia membayar uang Rp 2 juta dan Rp 300.000. Uang itu untuk membeli seragam dan pengadaan kartu anggota.

Dia juga membantah ada kegiatan atau ritual-ritual aneh yang dilakukan di keraton Purworejo. Sri menuturkan Jumat (10/1) dia kirab pra peresmian dan Minggu (12/1) peresmian Keraton Agung Sejagat.

"Jadi ada kirab dua kali sebelum tanggal 13 Januari meletus beritanya. Hanya itu setahu saya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads