Peristiwa itu terungkap setelah tangkapan layar status WhatsApp salah satu wali murid SD N Timuran berinisial K tersebar di WhatsApp Group di Yogya. Dalam tangkapan layar itu, K bercerita mengenai tepuk Pramuka rasis yang diajarkan di sekolah anaknya.
"Baru tahu saya ada pembina Pramuka yang ngasih pembinaan ke anak SD Negeri dengan mengajarkan tepuk RASIS. Iya, kebetulan tadi di sekolah kakak ada kedatangan pembina pramuka. Lalu salah satu pembina pengajaran tepuk Islam. Di akhir tepuk ada yel-yel 'Islam Islam yes, kafir-kafir no'. Sebagai orang tua siswa aku proteslah," tulis K seperti dikutip detikcom, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimintai konfirmasi, K membenarkan tangkapan layar itu merupakan status WhatsApp miliknya. Peristiwa itu terjadi Jumat (10/1) lalu.
"Iya betul, itu story saya," kata K kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (13/1/2020).
K mengatakan saat itu dia sedang menjemput anaknya dan tak sengaja melihat praktik pembinaan Kwarcab (Kwartir Cabang) di dalam kelas tersebut. Kegiatan itu mulanya berjalan normal, namun dirinya kaget karena ada yel-yel yang menyinggung soal kafir.
"Saya kaget kok di akhir tepuk kok ada 'yel-yel Islam Islam yes, kafir-kafir no'. Spontan saya protes dengan salah satu pembina senior, saya menyampaikan keberatan dengan adanya tepuk itu. Karena menurut saya itu mencemari kebhinekaan pramuka," tutur K.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini